kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah produsen batubara melirik bisnis PLTS


Selasa, 09 Maret 2021 / 08:00 WIB
Sejumlah produsen batubara melirik bisnis PLTS

Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

Selain itu, meskipun bisnis PLTS cukup kompetitif Azis menekankan bahwa EMITS tidak hanya mengembangkan proyek PLTS melainkan juga memberikan solusi untuk energi bersih yang lebih baik.

"Kami berpartner dengan salah satu player yang punya portofolio PLTS di regional dan itu berikan advantage untuk kapitalisasi pasar yang ada," ujarnya.

Adapun untuk kontribusi bisnis PLTS terhadap kinerja perusahaan yang melantai dengan kode emiten INDY tersebut masih belum ditentukan. "Angka (kontribusi) masih bergerak, tapi secara kelompok batubara tetap berkontribusi 50%," jelasnya.

Sementara itu, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava menekankan bahwa pihaknya saat ini masih fokus pada bisnis batubaranya.

"Kami sedang menjajaki peluang (pengembangan PLTS) ini dengan cermat," katanya kepada Kontan, Senin (8/3).

Baca Juga: PTBA siap menggarap dua proyek skala besar pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)

Meskipun begitu, Dileep mengungkapkan kalau tenaga surya merupakan bagian dari ESG perusahaan tambang batubara tersebut di masa depan, termasuk untuk menciptakan bisnis ramah lingkungan, berkelanjutan, serta pengendalian emisi.

"Mereka merupakan bagian integral dari arah bisnis kami di masa depan, dan akan kami umumkan kemajuannya dari waktu ke waktu," ungkapnya.

Sementara itu, perlahan tapi pasti perusahaan dengan kode emiten BUMI tersebut turut mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di beberapa tambang, khususnya milik anak perusahaan mereka.

"Kami telah menetapkan untuk pengurangan emisi GRK dalam proses produksi di lokasi kami. Salah satunya dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti PLTS di lokasi penambangan kami," jelas Dileep kepada Kontan.co.id, Senin (8/3).

Dileep memaparkan kalau anak perusahaan BUMI yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) telah mengembangkan dan membangun 142 unit solar cell yang ditempatkan di berbagai tempat potensial seperti di ruang ganti, musholla, toilet, kawasan Batu Arang dan untuk penerangan jalan.

Adapun penggunaan solar cell tersebut menghasilkan listrik sekitar 141,09 mega watt (MWH) setahun atau setara dengan penggunaan bahan bakar lebih dari 40.000 liter per tahun.



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×