Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersiap menggarap dua proyek skala besar Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lahan eks tambang yang dimiliki pada akhir tahun 2021.
Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk Apollonius Andwie mengungkapkan rencana mendorong proyek di dua lahan eks tambang ini akan dilakukan di Ombilin, Sumatera Utara dan Tanjung Enim, Sumatera Selatan," ungkap Apollo kepada Kontan.co.id, Kamis (4/3).
Apollo menambahkan, lahan eks tambang Ombilin mencapai 224 Ha sementara lahan Tanjung Enim seluas 201 Ha. Nantinya kapasitas yang ditargetkan terpasang untuk kedua proyek ini mencapai 200 MegaWatt (MW) untuk masing-masing pembangkit. Sayangnya, Apollo masih enggan menyampaikan nilai investasi untuk kedua proyek PLTS ini.
Di sisi lain, Apollo memastikan pihaknya siap menjadi Independent Power Producer (IPP) untuk kedua proyek ini."Karena akan dibangun dalam skala besar sedang kami bahas terlebih dulu dengan PLN agar bisa menjadi IPP dan menyesuaikan kebutuhan PLN," jelas Apollo.
Dalam catatan Kontan.co.id, selain PLTS di wilayah eks tambang PTBA juga memiliki sejumlah proyek EBT antara lain dengan menggandeng PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk penyediaan PLTS di area jalan tol. Selain itu, pengembangan PLTS yakni melalui tiga proyek PLTS untuk pompa irigasi. Ketiga proyek tersebut yakni PLTS Irigasi Pesawaran, PLTS Irigasi Talawi dan PLTS Irigasi Tanjung Raja.
Baca Juga: Berikut Ini proyek-proyek yang akan kerjakan Bukit Asam (PTBA)
Sebelumnya, dalam gelaran peringatan ulang tahun ke 40 PTBA, Direktur Utama PTBA Arviyan Arivin mengklaim kalau produksi PTBA kian menggeliat, ekspor meningkat, dan pemenuhan kebutuhan pasokan energi dalam negeri tetap menjadi prioritas perusahaan. Bahkan, di tengah pandemi tahun lalu, perusahaan tetap mampu mencetak kinerja positif dan membukukan laba.
Beyond Coal yang menjadi jargon PTBA terus direalisasikan, satu demi satu proyek hilirisasi untuk menggenjot nilai tambah batu bara dan ekspansi bisnis ke energi baru dan terbarukan mulai berjalan. Diantaranya, PLTU Sumsel 8 yang merupakan pembangkit listrik mulut tambang terbesar dan efisien di Indonesia kini sudah mencapai progres konstruksi 70% per Januari 2021, dan siap beroperasi komersial Unit-1 pada Desember tahun ini, dan Unit-2 pada Maret 2022.
Selain itu, ada juga proyek gasifikasi batubara menjadi DME sudah di depan mata. Pabrik gasifikasi yang akan berada di Kawasan Industri Tanjung Enim (Bukit Asam Coal Based Industrial Estate / BACBIE), juga telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
"Perjanjian Kerja sama atau Cooperation Agreement antara PTBA, Pertamina, dan Air Products Chemical Inc juga sudah ditandatangani 11 Februari 2021. Tinggal menghitung waktu agar pabrik bisa berjalan dan menghasilkan produk Dymethil Ether atau DME yang bisa menjadi produk substitusi LPG yang impornya kian bertambah setiap tahun nya," ungkapnya.
Dia juga menekankan kalau nantinya produk DME yang akan dihasilkan PTBA menjadi kunci penting untuk penyelamatan devisa negara, sekaligus terobosan pemanfaatan batu bara di Indonesia.
Selanjutnya: Pemerintah Menyiapkan Harga Khusus dan Subsidi Hilirisasi Batubara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News