Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menilai Indonesia memiliki dasar yang jauh lebih kuat untuk mengklaim durian sebagai buah nasional dibanding Malaysia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, Zulhas menyebut produksi durian Indonesia jauh di atas Malaysia.
“Indonesia memproduksi hampir 2 juta ton durian pada 2024 menurut BPS. Angka ini jauh di atas Malaysia. Dengan fakta ini, saya kira durian adalah buah nasional Indonesia,” ujar Zulhas dalam siaran pers, Minggu (16/11/2025).
Data BPS 2024 menunjukkan produksi durian Indonesia mencapai 1,96 juta ton, tertinggi dalam lima tahun terakhir. Produksi terbesar berasal dari sentra durian di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Sementara itu, sejumlah laporan regional menyebut produksi durian Malaysia jauh lebih rendah, meski nilainya meningkat berkat ekspor varietas premium seperti Musang King.
Zulhas menambahkan durian bukan hanya komoditas, tetapi juga budaya serta sumber penghidupan jutaan petani.
“Kalau bicara simbol nasional, ya harus berdiri di atas data dan realitas. Durian Nusantara adalah kekuatan kita di Asia. Menurut data BRIN, Indonesia punya 21 dari 27 spesies durian yang dikenal di dunia, dan hingga 2024 ada sekitar 114 varietas unggul baru yang terdaftar,” katanya.
Baca Juga: Indonesia Gaspol ke B50, Siap Diuji di 6 Sektor Strategis
Untuk memperkuat posisi Indonesia, pemerintah berencana mendorong branding ‘Durian Nusantara’, meningkatkan standar produksi, serta memperluas ekspor produk olahan durian ke pasar global.
Durian Diusulkan Jadi Buah Nasional Malaysia
Durian yang dijuluki “raja buah” diusulkan menjadi buah nasional Malaysia oleh Asosiasi Produsen Durian atau Durian Manufacturer Association (DMA). Asosiasi ini bertindak sebagai jembatan antara pemerintah dan produsen durian di Malaysia.
Dikutip dari The Straits Times, Senin (10/11/2025), DMA secara resmi mengajukan permohonan kepada Kementerian Pertanian dan Keamanan Pangan Malaysia untuk menetapkan durian sebagai buah nasional.
Presiden DMA, Eric Chan, menilai durian memiliki makna identitas nasional.
“Setiap orang Malaysia, tanpa memandang latar belakang, punya kisah tentang durian — kenangan, tradisi. Ini hal yang menyatukan kita semua,” ujar Chan.
Baca Juga: Syarat Visa AS Terbaru, Obesitas Dilarang Masuk AS, Simak Cara Menurunkan Berat Badan
Varietas premium seperti Musang King (D197), Black Thorn (D200), dan D24 telah dikenal secara global. Gelar geographical indication (GI) untuk Musang King baru saja diperpanjang hingga Maret 2034, yang memperkuat statusnya sebagai produk nasional terlindungi.
“Perpanjangan GI ini seperti cap paspor bagi Musang King,” kata Chan. “Ini membuktikan durian ini benar-benar berasal dari Malaysia. Kita bisa bangga karena petani dan produsen kita mengangkatnya ke level global.”
Direktur Jenderal Departemen Pertanian Malaysia, Nor Sam Alwi, membenarkan pemerintah telah menerima permohonan tersebut. Namun ia menegaskan penetapan buah nasional memerlukan kajian komprehensif.
“Keputusan seperti ini harus melalui pertimbangan menyeluruh berbagai lembaga pemerintah,” katanya kepada The Star.
Tonton: Ramai Soal Pajak Pesangon dan Pensiun, Begini Penjelasan Pakar
Ia menjelaskan bahwa faktor-faktor seperti dampak sosial ekonomi, nilai ekspor, warisan budaya, penerimaan publik, serta kontribusi pertanian akan menjadi bagian dari evaluasi.
“Saat ini, kementerian sedang meninjau usulan ini bersama departemen dan lembaga terkait untuk memastikan keputusan yang diambil dilakukan secara hati-hati dan menyeluruh,” ujar Nor Sam.
Artikel ini sudah tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul: “Respons Malaysia, Menko Zulhas: Durian Jelas Buah Nasional Indonesia.”
Selanjutnya: Cek Rekomendasi Saham Jelang Pengumuman Suku Bunga Bank Indonesia di Pekan Ini
Menarik Dibaca: 4 Buku Finance Terbaik untuk Pemula yang Ingin Atur Uang dan Investasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













