kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurangi 7 kebiasaan buruk yang dapat merusak fungsi otak


Rabu, 04 November 2020 / 14:05 WIB
Kurangi 7 kebiasaan buruk yang dapat merusak fungsi otak

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Terlalu banyak menatap layar juga merupakan kebiasaan buruk yang dapat merusak fungsi otak. Saat ini, interaksi tatap muka semakin berkurang karena penggunaan teknologi digital, dan semakin banyak waktu kita dihabiskan untuk menatap layar. Bukan hanya ponsel, namun televisi, tablet, komputer, atau video game, juga dianggap sama.

"Jika sebagian besar waktu bangun kita dihabiskan untuk melihat layar, maka kita itu sudah termasuk terlalu berlebihan," ungkap Psikoterapis berlisensi dan pakar di bidang kesehatan mental dan pengasuhan anak di era digital, Tom Kersting.

Percakapan tatap muka sangat bermanfaat bagi otak. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Michigan menemukan, bahkan percakapan 10 menit per hari saja dengan orang lain dapat meningkatkan memori dan kognisi seseorang.

"Dalam penelitian kami, bersosialisasi sama efektifnya dengan jenis latihan mental yang lebih tradisional dalam meningkatkan daya ingat dan kinerja intelektual," kata Oscar Ybarra, psikolog di UM Institute for Social Research (ISR) dan penulis utama penelitian.

Kurangnya interaksi sosial membatasi peluang otak untuk membuat koneksi yang lebih baik. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kesepian dan depresi, kondisi mental yang berkontribusi signifikan terhadap penurunan kesehatan otak. Menurut para ahli, waktu menatap layar yang berlebihan memiliki efek negatif pada kemampuan intelektual serta kesejahteraan emosional.

Sebab tak hanya berpengaruh buruk terhadap kesehatan fisik, seperti mata, telinga, leher, bahu, punggung, pergelangan tangan, dan lengan, terlalu banyak menatap layar juga mengganggu kualitas tidur malam. Bukan berarti kamu harus menghindari layar sepenuhnya, sebab di era modern hal itu tentu tidak realistis. Namun, cobalah untuk menetapkan batas waktu penggunaannya untuk meminimalisasi kerugian terhadap kesehatan.

Baca juga: Segera ditutup, lelang mobil sitaan pajak Rp 100-an juta, Terios & Mercedes Benz

6. Terlalu lama menggunakan headphone

Terlalu lama menggunakan headphone juga merupakan kebiasaan buruk yang dapat merusak fungsi otak. Orang-orang, pada dasarnya, suka menaikkan volume headphone ketika mendengarkan musik. Sayangnya, kebiasaan itu dapat dengan mudah merusak pendengaran terutama jika dilakukan terus-menerus.

Tidak hanya berdampak buruk terhadap telinga, kebiasaan mendengarkan musik terlalu keras dengan headphone juga bisa menyebabkan masalah otak pada orang lanjut usia, seperti Alzheimer dan hilangnya jaringan otak. Ketika otak harus bekerja sangat keras untuk memahami apa yang dikatakan di sekitar, otak tidak dapat menyimpannya di dalam ingatan.

Jadi, lindungi pendengaranmu dengan menyesuaikan volume headphone, sehingga memungkinkan otak bekerja lebih baik. Salah satu tesnya adalah, cobalah lepas headphone tersebut dan pegang dalam jarak satu lengan.

Jika kamu bisa mendengarkan musiknya dengan jelas, maka itu sudah terbilang terlalu keras sehingga volume perlu dikurangi. Usahakan pula untuk mengistirahatkan telinga secara teratur sepanjang hari.

Simak daftar kebiasan buruk yang merusak otak di halaman selanjutnya



TERBARU

×