kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurangi 7 kebiasaan buruk yang dapat merusak fungsi otak


Rabu, 04 November 2020 / 14:05 WIB
Kurangi 7 kebiasaan buruk yang dapat merusak fungsi otak

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Banyak kebiasaan buruk yang dapat merusak fungsi otak. Sayangnya, banyak orang tidak menyadarinya.

Menurut para ahli, gaya hidup modern mempengaruhi jalur saraf dan membuat kita lebih lambat serta kurang mampu untuk berpikir orisinal. Hiperkonektivitas semakin berdampak pada otak.

Pada akhirnya, kita menjadi kurang produktif dan kurang efektif. Untuk menjadi individu yang produktif, kita perlu melakukan lebih banyak kebiasaan yang dapat meningkatkan kesehatan otak kita, dan lebih sedikit melakukan kebiasaan yang menyebabkan penurunan kognitif.

Setidaknya, ada tujuh kebiasaan buruk yang perlu dihindari karena dapat menurunkan fungsi otak kita, seperti dilansir Insider.

Baca juga: Harga NMAX November didiskon hingga Rp 2 juta, jangan sampai kehabisan

Berikut kebiasaan buruk yang dapat merusak fungsi otak.

1. Tidak aktif secara fisik

kebiasaan buruk yang dapat merusak fungsi otak yang pertama adalah tidak aktiv secara fisik. Ketidakaktifan dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung, obesitas, depresi, demensia, dan kanker. Banyak orang terlalu sibuk untuk hanya melakukan aktivitas gerakan dasar, yang dapat memperlambat penurunan kognitif.

Menurut sebuah penelitian di Journal of Comparative Neurology yang menunjukkan hubungan antara ketidakaktifan dan penurunan mental, tidak aktif secara fisik (sedentary) dapat mengubah bentuk neuron tertentu di otak.

Aktivitas fisik secara teratur dapat menguntungkan kita secara kognitif dan secara medis, karena dapat meningkatkan zat kimia otak untuk meningkatkan memori dan kemampuan belajar pembelajaran dengan lebih baik.

Simak daftar kebiasan buruk yang merusak otak di halaman selanjutnya



TERBARU

×