kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Utara masih mengembangkan program nuklir dan rudal, ini buktinya


Selasa, 09 Februari 2021 / 11:21 WIB
Korea Utara masih mengembangkan program nuklir dan rudal, ini buktinya
ILUSTRASI. Laporan PBB menunjukkan, Korea Utara mengembangkan program rudal di 2020 yang melanggar sanksi internasional. KCNA via REUTERS

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Misi PBB Korea Utara di New York tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari laporan tersebut.

Korea Utara telah dikenai sanksi PBB sejak 2006. Sanksi tersebut telah diperkuat oleh 15 anggota Dewan Keamanan selama bertahun-tahun dalam upaya untuk memotong dana untuk program rudal nuklir dan balistik Pyongyang.

Pada 2019, pemantau sanksi PBB melaporkan bahwa Korea Utara menghasilkan setidaknya US$ 370 juta dengan mengekspor batu bara, yang dilarang berdasarkan sanksi PBB. Tetapi tahun lalu, mereka mengatakan pengiriman batu bara tampaknya sebagian besar telah ditangguhkan sejak Juli 2020.

Baca Juga: Koleksi rudal Korea Utara bikin gentar, dari Scud hingga Taepodong

Negara Asia yang terisolasi itu memberlakukan penguncian ketat tahun lalu di tengah pandemi virus corona yang telah memangkas perdagangannya, melukai perekonomian yang sudah dibebani oleh sanksi internasional. 

Reuters memberitakan, lebih dari 40 negara menuduh Korea Utara pada bulan Juli, secara ilegal melanggar batasan PBB untuk impor minyak sulingan.

Pengawas sanksi PBB mengatakan citra dan data yang diberikan kepada mereka oleh negara anggota tak dikenal menunjukkan bahwa Pyongyang telah melanggar batas tahunan 500.000 barel beberapa kali.

Kim mengatakan bulan lalu rencana ekonomi lima tahunnya gagal. Dia telah berusaha untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pasokan listrik. Akan tetapi, badan-badan PBB melaporkan Korea Utara kekurangan listrik dan makanan kronis, yang kemudian diperburuk oleh sanksi, pandemi Covid-19, dan banjir parah.

Selanjutnya: Bikin cemas, Korea Utara latihan serangan dengan target kantor Presiden Korea Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×