Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
Peluncuran itu bersama dengan penampilan beragam aset militer lainnya selama parade militer pada 10 Oktober lalu untuk menandai peringatan 75 tahun berdirinya Partai Buruh yang berkuasa.
Dalam menghadapi kesulitan akibat pandemi virus corona dan sanksi internasional yang berkepanjangan, Korea Utara meluncurkan "Kampanye 80 hari" pada Oktober lalu untuk mencapai tujuan nasional dan ekonomi di akhir tahun.
Beberapa pihak berspekulasi, kampanye tersebut bisa berupa tindakan provokasi, seperti peluncuran rudal, menjelang pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden pada Januari tahun depan.
Ditanya tentang kemungkinan Korea Utara mengadakan putaran parade militer lain bulan depan, Kim Jun-rak hanya mengatakan, "Korea Selatan dan otoritas intelijen AS sedang memantau dengan cermat gerakan terkait dalam koordinasi yang erat".
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB bahas lagi pelanggaran HAM Korea Utara setelah 2 tahun, ada apa?
Bulan lalu, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan menyatakan kepada anggota parlemen, Korea Utara bisa kembali mengadakan parade militer selama kongres Partai Buruh pada Januari 2021.
Salah satu indikasinya adalah beberapa peralatan militer untuk parade pada Oktober lalu saat ini masih berada di Pyongyang.
Selanjutnya: AS: Korea Utara sering mencari rintangan negosiasi alih-alih terlibat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News