kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

AS: Korea Utara sering mencari rintangan negosiasi alih-alih terlibat


Jumat, 11 Desember 2020 / 06:05 WIB
AS: Korea Utara sering mencari rintangan negosiasi alih-alih terlibat

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pyongyang menyia-nyiakan kesempatan untuk secara fundamental menemukan kembali hubungannya dengan Washington selama Pemerintahan Donald Trump, Utusan Utama Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara Stephen Biegun mengatakan.

Di sela-sela kunjungan ke Korea Selatan, Biegun yang juga Wakil Menteri Luar Negeri AS menyatakan kekecewaan lantaran negosiasi denuklirisasi dengan Korea Utara terhenti dan tidak ada kemajuan yang lebih pesat selama memimpin upaya tersebut.

"Sayangnya, banyak kesempatan telah disia-siakan oleh Korea Utara selama dua tahun terakhir, yang terlalu sering mengabdikan diri mereka untuk mencari rintangan negosiasi alih-alih merebut peluang untuk terlibat," katanya, Kamis (10/12), seperti dikutip Reuters.

Namun, dia membela keputusan Trump untuk fokus pada diplomasi tingkat atas dengan Pemimpin Kim Jong Un, dan menghindari langkah-langkah kecil untuk mencari kesepakatan besar agar Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya.

"Visi ini sangat berani, dan membuat banyak pendukung inkrementalisme tidak nyaman," ujar Biegun.

Baca Juga: Adik Kim Jong Un: Menlu Korea Selatan bakal bayar mahal atas ucapannya

Setelah saling menghina dan ancaman nuklir yang telah mendorong negara mereka ke ambang perang, Trump dan Kim bertemu untuk pertama kalinya di Singapura pada 2018. Mereka lalu menandatangani deklarasi umum yang menyerukan denuklirisasi.

Setelah pembicaraan tingkat kerja, Biegun membantu memimpin upaya normalisasi hubungan tersebut. Trump dan Kim mengadakan pertemuan kedua mereka di Ibu Kota Vietnam, Hanoi, pada 2019, tetapi gagal mencapai kesepakatan.

Pembicaraan selanjutnya gagal membuat kemajuan. Dan, Pyongyang telah menolak seruan Biegun untuk lebih banyak terlibat dengan mengatakan, Washington tampaknya tidak serius untuk membatalkan kebijakan permusuhannya.

Biegun meminta Korea Utara untuk melanjutkan pembicaraan dalam beberapa bulan mendatang.

Dengan Presiden terpilih Joe Biden akan menggantikan Trump pada Januari 2021, Biegun memiliki pesan untuk tim yang akan datang: "Perang telah berakhir, waktu untuk konflik telah berakhir, dan waktu untuk perdamaian telah tiba".

Selanjutnya: Adik Kim Jong Un: Pernyataan sembrono Korea Selatan dinginkan hubungan yang membeku

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×