Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Saat ini, SPKLU yang sudah beroperasi dapat digunakan untuk mendukung penggunaan mobil listrik. Adapun, penyiapan infrastruktur charging komposisinya 80% di rumah tangga, dan 20% SPKLU di tempat-tempat umum.
"Untuk mencapai Ketahanan energi nasional yang seimbang, diperlukan solusi, salah satunya mobil listrik, dan tim PLN sudah menunjukkan komitmennya dengan penyediaan infrastruktur pendukung KBLBB di Indonesia melalui SPKLU" ungkap Erick Thohir dalam keterangan tertulis PLN, Sabtu (2/1).
Dilihat dari sisi biaya operasional, penggunaan mobil listrik juga dinilai lebih efisien dibandingkan mobil BBM. Bahkan, PLN juga telah menyiapkan diskon untuk tambah daya dan diskon sebesar 30% untuk tarif pengisian daya mobil listrik di rumah pada malam hari.
“Hanya seperlima dari mobil BBM. Misalnya untuk jarak tempuh Jakarta - Bali, kalau mobil yang pakai premium bisa menghabiskan biaya Rp 1,1 juta, dengan mobil listrik Rp 200 ribu, tambah lagi alam lebih bersih" imbuh Erick.
Terpisah, Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini menjelaskan bahwa hingga saat ini, PLN telah mengoperasikan sekitar 20 unit SPKLU milik perseroan dan 2 unit SPKLU yang menjadi proyek percobaan dengan para mitra.
Sedangkan untuk menunjang penggunaan mobil listrik di Tol Trans Jawa, saat ini PLN telah memiliki SPKLU di 4 rest area di Tol Trans Jawa. Adapun pada tahun ini PLN berencana membangun sebanyak 57 SPKLU, dengan perkiraan investasi mencapai Rp 34 Miliar.
PLN juga meluncurkan platform digital charge.in dalam pengembangan, yang diharapkan dapat menjadi platform tunggal untuk seluruh SPKLU di seluruh Indonesia. “Era kendaraan listrik telah tiba dan kami pastikan penyediaan pasokan listrik dan berbagai infrastruktur kelistrikan seperti SPKLU akan kami siapkan,“ ungkap Zulkifli.
Tak hanya dari PLN, BUMN besar lainnya juga mengembangkan infrastruktur untuk KBLBB. PT Pertamina (Persero), bahkan sudah mengoperasikan SPKLU di SPBU Fatmawati, Jakarta.
Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto menyampaikan bahwa pihaknya berencana mengembangkan 3 unit SPKLU untuk dapat dioperasikan pada tahun ini. Pertamina pun berencana untuk mengembangkan infrastruktur KBLBB lainnya.
"Pertamina rencana juga akan mengembangkan infrastruktur EV berupa SPBKLU, dimana pada tahun 2020 sudah diawali dengan ujicoba skala kecil," kata Agus kepada Kontan.co.id, Selasa (19/1).
Tak hanya dari BUMN, dukungan juga datang dari perusahaan swasta. Melalui PT Medco Power Indonesia, PT Medco Eenrgi Internasional Tbk (MEDC) juga bakal menjajaki EV Ecosystem pada awal tahun ini.
Direktur Utama MedcoPower Eka Satria memang belum membeberkan secara detail skema EV ecosystem yang akan dibangun, jumlah infrastruktur yang akan disediakan, maupun besaran investasinya. Yang pasti, peluncuran pertama EV ecosystem MPI rencananya akan dilakukan di Jakarta, pada Januari ini.
"Insya Allah nanti bulan Januari kita akan launching EV Ecosystem kita yang pertama dan charging station," kata Eka dalam media gathering yang digelar secara daring, Selasa (8/12/2020).