kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.859   21,00   0,13%
  • IDX 7.317   121,20   1,68%
  • KOMPAS100 1.124   19,31   1,75%
  • LQ45 895   18,38   2,10%
  • ISSI 223   2,02   0,91%
  • IDX30 459   9,91   2,21%
  • IDXHIDIV20 553   13,12   2,43%
  • IDX80 129   2,10   1,65%
  • IDXV30 137   2,51   1,87%
  • IDXQ30 153   3,49   2,34%

Bolehkah suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 molor dari jadwal?


Jumat, 11 Desember 2020 / 10:30 WIB
Bolehkah suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 molor dari jadwal?

Sumber: USA Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Orang yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 yang baru diharapkan mendapatkan suntikan kedua 21 atau 28 hari setelah yang pertama. Lama jeda waktu tergantung pada produsennya. 

Tetapi apa yang terjadi jika seseorang melewatkan tenggat waktu itu sehari, seminggu atau bahkan lebih lama?

"Ada jawaban regulasi dan ada pengamatan ilmiah," kata Moncef Slaoui, wakil pemimpin Operation Warp Speed AS, upaya pengembangan vaksin pemerintah federal, dalam konferensi pers hari Rabu seperti yang dilansir USA Today.

Vaksin yang dibuat oleh Pfizer/BioNTech akan diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu 21 hari. Sedangkan vaksin Moderna memiliki selang waktu 28 hari.

Baca Juga: Ini tiga negara yang sudah beri persetujuan vaksin corona Pfizer

Slaoui yang juga merupakan ahli imunologi yang menghabiskan 30 tahun karirnya dalam pengembangan vaksin, menjelaskan, dari perspektif ilmiah, ketepatan seperti itu tidak begitu penting dan sistem kekebalan umumnya merespons lebih baik ketika ada kesenjangan yang lebih lebar antara vaksinasi. 

Tetapi selama pandemi, ketika risiko penularan tinggi, dia mencatat bahwa orang lebih baik mendapatkan suntikan kedua - dan dilindungi sepenuhnya - sesuai dengan jadwal resmi.

Baca Juga: Tingkatkan vaksin corona gratis, Menkes sebut ada 54 juta vaksin dari COVAX

"Jika ada penularan penyakit yang signifikan, seperti yang terjadi di sini, kami harus benar-benar mendapatkan dosis kedua persis seperti yang telah dipelajari," katanya.

USA Today memberitakan, data yang dirilis Selasa oleh Food and Drug Administration AS, menunjukkan bahwa perlindungan dari vaksin Pfizer/BioNTech dimulai segera setelah suntikan pertama.

“Mudah-mudahan, kami akan mulai mempengaruhi kehidupan masyarakat dengan sangat cepat setelah dimulainya kampanye imunisasi,” kata Slaoui.

Baca Juga: Vaksin Sinovac siap didistribusikan tahun depan, begini respon JAS Airport Service

Tetapi tingkat perlindungan meningkat secara dramatis - dari 52% menjadi 95% - setelah suntikan kedua. Dia menjelaskan, secara tradisional, suntikan kedua memberikan kekebalan yang lebih tahan lama daripada dosis tunggal. Semua orang dalam penelitian mendapat suntikan kedua kira-kira 21 hari setelah yang pertama, jadi tidak jelas apakah perlindungan dari satu dosis akan bertahan lama.

Slaoui sangat menganjurkan orang untuk tidak mendapatkan hanya satu dosis, karena tidak dipelajari seperti itu.

Baca Juga: Ahli medis AS khawatir sejarah penyuapan Sinovac sang produsen vaksin Covid-19

"Saya sama sekali tidak menyarankan bahwa vaksin harus menjadi vaksin satu dosis," katanya, meskipun mungkin penelitian di masa depan dapat melihat rejimen satu dosis.

Vaksin kandidat ketiga yang sedang dikembangkan oleh Johnson & Johnson mungkin hanya memerlukan satu suntikan. Perusahaan saat ini sedang mempelajari JNJ-78436735 baik sebagai rejimen dua dosis dan satu dosis.

Slaoui mengatakan 38.000 orang dari 40.000 telah terdaftar dalam uji coba J&J. Perusahaan kemungkinan akan merilis data keamanan dan efektivitas awal tahun depan. Ini akan menjelaskan apakah dosis tunggal cukup melindungi tubuh seseorang atau tidak.

Baca Juga: PBB: Nasionalisasi vaksin corona berjalan dengan kecepatan penuh

Dengan asumsi salah satu dari dua pendekatan terbukti aman dan efektif, FDA kemungkinan akan mengesahkan penggunaan vaksin itu pada akhir Januari atau awal Februari, katanya.

Slaoui mengatakan dia berharap semua vaksin akan memberikan perlindungan jangka panjang, dan data kekebalan yang dia lihat sejauh ini menggembirakan. 

Peserta uji coba hanya perlu dipantau perkembangannya selama dua bulan untuk menerima otorisasi darurat dari FDA. Namun perusahaan berencana untuk terus memantau perkembangan mereka selama 2 tahun untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksin yang lebih tahan lama.

Selanjutnya: Yayasan Bill Gates kucurkan Rp, 3,5 triliun untuk penanganan virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×