Sumber: Al Jazeera | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India pada Selasa (4/5) mengonfirmasi lebih dari 20 juta infeksi virus corona, setelah mencatat 357.229 kasus baru selama 24 jam terakhir.
Lonjakan ganas dalam kasus Covid-19 telah membuat sistem perawatan kesehatan India berada pada titik puncaknya, dengan rumahsakit kehabisan oksigen dan hampir semua tempat tidur terisi.
India telah menyaksikan pemandangan orang-orang sekarat di luar rumahsakit yang kewalahan dan nyala tumpukan kayu kremasi menerangi langit malam.
Dr Ashish Jha, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown di Amerika Serikat, prihatin dengan pembuat kebijakan India yang telah dia hubungi percaya bahwa keadaan akan membaik dalam beberapa hari mendatang.
Baca Juga: WHO: India dan Brasil sumbang lebih dari setengah kasus corona dunia pada pekan lalu
“Jika semuanya tidak berjalan dengan baik, segalanya akan menjadi mengerikan selama beberapa minggu ke depan. Dan itu mungkin lebih lama lagi," katanya, seperti dikutip Al Jazeera.
Jha mengatakan, fokusnya adalah pada langkah-langkah kesehatan masyarakat "klasik": pembatasan mobilitas, lebih banyak pengujian, pemakaian masker, dan menghindari pertemuan besar.
"Itulah yang akan mematahkan bagian belakang gelombang ini (tsunami Covid-19 di India)," tegas dia.
Infrastruktur kesehatan hampir runtuh
Total infeksi virus corona di India melonjak melewati 20 juta, didorong oleh 357.229 kasus baru selama 24 jam terakhir. Sementara kematian bertambah 3.449 menjadi 222.408, data Kementerian Kesehatan India menunjukkan.
Baca Juga: Oksigen langka, rumah sakit Delhi terus mengirimkan pesan putus asa
India menjadi negara kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, yang melewati tonggak sejarah yang suram.
Butuh waktu empat bulan bagi negara Asia Selatan itu untuk menambahkan 10 juta kasus, dibandingkan lebih dari 10 bulan untuk 10 juta kasus pertama.
Melansir Al Jazeera, dokter di rumahsakit New Dehli mengungkapkan, infrastruktur mereka hampir runtuh di tengah lonjakan kasus virus corona dan memohon bantuan dari Barat juga komunitas internasional.
Tempat tidur penuh dan persediaan oksigen di fasilitas sangat menipis, yang menyebabkan peningkatan kematian pasien Covid-19.
Baca Juga: Krisis Covid-19 di India menyebar, sistem kesehatan Nepal kewalahan
Dalam beberapa kasus, satu-satunya cara bagi pasien baru untuk mendapatkan tempat tidur ICU adalah jika penghuni sebelumnya meninggal.
Krisis tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, yang berarti staf medis juga hampir kelelahan.
Seorang dokter membandingkan situasi dengan “bencana besar” dan mengatakan bahwa tanggapan yang sebanding dengan yang diberikan setelah gempa diperlukan.
Selanjutnya: Hati-hati, mutasi virus corona dari India dan Afsel sudah ditemukan di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News