Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pemindaian menunjukkan tanda-tanda kerusakan paru-paru - dengan menyoroti area di mana udara tidak mengalir dengan mudah ke dalam darah -pada delapan pasien yang melaporkan sesak napas.
Hasil itu mendorong Prof Gleeson untuk merencanakan uji coba pada hingga 100 orang untuk melihat apakah hal yang sama terjadi juga pada mereka yang terinfeksi, tapi tidak dirawat di rumah sakit dan tidak menderita gejala yang begitu serius.
Baca Juga: Bukan Covid-19, penyakit misterius di India sebabkan ratusan orang dirawat di RS
Dia berencana untuk bekerja dengan sejumlah dokter untuk melakukan pemindaian terhadap orang-orang yang dites positif Covid-19 di berbagai kelompok usia.
Gejala Covid-19 berkepanjangan
Tujuannya adalah untuk menemukan apakah kerusakan paru-paru terjadi dan jika demikian apakah kerusakan itu permanen atau bisa sembuh seiring waktu.
"Saya menduga akan melihat beberapa bentuk kerusakan paru-paru, tetapi tidak seperti yang sudah kita lihat," katanya.
Baca Juga: Cara menyembuhkan kemampuan indra penciuman yang hilang akibat corona
Risiko penyakit parah dan kematian meningkat tajam pada orang yang berusia di atas 60 tahun. Tetapi menurut Prof Gleeson, jika percobaan menemukan bahwa kerusakan paru-paru terjadi pada kelompok usia yang lebih luas dan bahkan pada mereka yang tidak memerlukan perawatan rumah sakit itu akan mengubah apa yang sebelumnya kita ketahui.