kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksinasi Covid-19 perdana di Korea Selatan bakal gunakan vaksin dari AstraZeneca


Kamis, 28 Januari 2021 / 21:00 WIB
Vaksinasi Covid-19 perdana di Korea Selatan bakal gunakan vaksin dari AstraZeneca

Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

Lebih lanjut, pada kuartal kedua, orang berusia 65 atau lebih tua, dan orang yang diterima atau bekerja di fasilitas berisiko tinggi lainnya untuk orang tua dan penyandang cacat, akan mendapatkan vaksinasi. Total jumlah pada tahap kedua ini diperkirakan sekitar 9,4 juta.

Selain itu, sebanyak 380.000 pekerja perawatan kesehatan yang bekerja di klinik lingkungan dan apoteker di seluruh negeri juga akan memenuhi syarat untuk vaksinasi mulai kuartal kedua.

KDCA melanjutkan, vaksin akan diberikan kepada mereka yang menderita penyakit kronis dan orang dewasa berusia antara 19 dan 64 tahun mulai kuartal ketiga.

Sementara itu, untuk wanita hamil dan orang di bawah usia 19 tahun dikecualikan dari kampanye vaksinasi untuk memantau lebih lanjut kemungkinan efek samping, kata pihak berwenang. Namun, orang-orang seperti itu diharapkan dimasukkan tergantung pada studi lebih lanjut. 

Baca Juga: Myanmar memulai program vaksinasi Covid-19 dengan prioritas para petugas kesehatan

Badan tersebut juga mencatat bahwa pejabat pemerintah yang bekerja dalam tugas-tugas inti atau mereka yang membutuhkan keberangkatan darurat karena kegiatan ekonomi yang penting juga berhak mendapatkan vaksinasi dini setelah evaluasi.

Asal tahu saja, Korea Selatan telah mendapatkan vaksin Covid-19 untuk menginokulasi 56 juta orang di bawah proyek Fasilitas COVAX vaksin global dari WHO dan kontrak terpisah dengan empat perusahaan obat asing.

Selain itu, KCDA mengatakan hampir menandatangani kontrak untuk mendapatkan tambahan vaksin virus corona baru untuk 20 juta orang dari produsen obat AS Novavax Inc.

Program vaksin akan lebih dari cukup untuk memvaksinasi 52 juta penduduk negara itu, kata KDCA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×