kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,06   -1,45   -0.16%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Untuk cegah serangan, Taiwan luncurkan kapal korvet pembunuh kapal induk


Rabu, 16 Desember 2020 / 07:00 WIB
Untuk cegah serangan, Taiwan luncurkan kapal korvet pembunuh kapal induk

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SUAO. Taiwan bisa menjadi pemasok senjata untuk negara-negara Barat, Presiden Tsai Ing-wen mengatakan saat peluncuran kapal perang canggih bersenjata rudal.

Tsai telah menjadikan peningkatan pertahanan Taiwan sebagai prioritas dalam menghadapi tantangan militer yang berkembang dari China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya.

Angkatan Laut adalah fokus Tsai berikutnya, dengan membangun kapal selam di dalam negeri dan peluncuran kapal korvet siluman pertama buatan lokal pada Selasa (15/12).

Sementara Angkatan Udara Taiwan mendapat keuntungan dari mesin-mesin perang mahal seperti jet tempur F-16 baru dan yang mereka modernisasi di dalam negeri.

Baca Juga: Anping, kapal penjaga pantai canggih Taiwan yang bisa jadi kapal perang

Mencegah serangan

Kapal korvet kelas Tuo Chiang, prototipe yang sudah beroperasi, mendapat julukan dari Angkatan Laut Taiwan sebagai "pembunuh kapal induk" karena dipersenjatai dengan rudal anti-kapal. 

Kapal perang ini juga bisa membawa rudal anti-pesawat Sky Sword.

Saat peluncuran Ta Chiang di Kota Suao, kapal korvet produksi massal pertama dari kelas Tuo Chiang, Tsai menyebutkan, kapal perang dan penyebar ranjau laut akan mencegah serangan atas Taiwan.

Sekaligus, kapal korvet siluman yang sangat bermanuver Ta Chiang memamerkan kemampuan penelitian dan pengembangan pertahanan Taiwan.

Baca Juga: Laut China Selatan kian bergolak, China kembali gelar latihan militer

"Kami memiliki tekad dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas membangun kapal kami sendiri, membiarkan dunia melihat energi penelitian dan pengembangan pertahanan kami," kata Tsai seperti dikutip Reuters.

"Di masa depan, kami juga dapat menjadi sumber pasokan peralatan dan komponen terkait di negara demokrasi Barat, yang mendorong peningkatan industri pertahanan," katanya.

Tsai telah memperjuangkan konsep "perang asimetris", dengan fokus pada senjata mobile berteknologi tinggi yang Taiwan rancang untuk membuat serangan China sesulit mungkin.

Dia telah memperkuat industri senjata dalam negeri untuk mencoba membuat Taiwan menjadi mandiri.

Selanjutnya: Memanas lagi, dua kapal perang AS berlayar di Laut China Selatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×