Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kapal perang Amerika Serikat (AS) sekali lagi memasuki Laut China Selatan. Dua kapal perang negeri uak Sam berlayar ke perairan "terpanas" itu pada Minggu (6/12).
Data pelacakan yang South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI), lembaga think thank berbasis di Beijing, rilis menunjukkan, dua kapal perang dari Makin Island Amphibious Ready Group (ARG) Angkatan Laut AS memasuki Laut China Selatan pada Minggu (6/12).
Kapal serbu amfibi USS Makin Island (LHD-8) masuk dari Utara Laut Filipina dan kapal dok pengangkut amfibi USS Somerset (LPH-25) masuk dari Selatan Laut Filipina.
Pergerakan kapal perang negeri uak Sam itu setelah Pentagon mengumumkan Penjabat Sementara Menteri Pertahanan Christopher Miller pada Sabtu (5/12) berangkat ke Indonesia, Filipina, dan Markas Komando Indo-Pasifik AS.
Baca Juga: Ramaikan Laut China Selatan, Inggris segera kirim kapal induk ke Jepang
AS pertahankan kehadiran militer di Laut China Selatan
Menurut Li Jie, pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, AS saat ini bertujuan untuk menjaga postur pencegah militer terhadap China dalam 50 hari terakhir
"AS akan mempertahankan kehadiran militer di Laut China Selatan dan Selat Taiwan untuk waktu yang lama," kata Li kepada Global Times, Senin (7/12).
Data Kementerian Luar Negeri China memperlihatkan, pesawat militer AS melakukan lebih dari 2.000 penerbangan di atas Laut China Selatan pada paruh pertama 2020.
Lalu, hingga pertengahan Oktober, kapal perang AS telah berlayar melalui Selat Taiwan sebanyak 10 kali, mengacu catatan publik dari otoritas pertahanan Taiwan.
Baca Juga: China: Beberapa orang di AS menganut mentalitas Perang Dingin
Kehadiran kapal perang AS di Laut China Selatan sekali lagi menunjukkan, AS adalah perusak perdamaian dan stabilitas regional, Zhang Junshe, peneliti senior di Institut Penelitian Studi Militer Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Asia (PLA), mengatakan kepada Global Times.
Zhang memperkirakan, AS kemungkinan besar akan melakukan latihan amfibi di Laut China Selatan dan mobilisasi pasukan antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Selanjutnya: Jepang-AS mulai gelar latihan militer bersama, melibatkan 5.000 prajurit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News