Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Moskow membantah memiliki pasukan di Ukraina timur atau mengirim pasukan dan perangkat keras militer untuk menopang dua pemerintah separatis proksi di Donbass. Ia menyalahkan Kyiv karena kurangnya kemajuan menuju perdamaian dan menyangkal melakukan serangan siber.
Amerika Serikat telah menjadi pendukung paling kuat Ukraina sejak pencaplokan Krimea oleh Rusia dan pecahnya konflik di Ukraina timur, yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang.
Tetapi Ukraina telah frustrasi dengan kemajuannya yang lambat menuju keanggotaan NATO, terutama setelah kebuntuan perbatasan dengan pasukan Rusia tahun ini. Washington telah mendesak Kyiv untuk menerapkan reformasi di sektor pertahanan agar memenuhi syarat.
Baca Juga: Duta Besar Prancis diperintahkan untuk keluar dari Belarusia
Rusia mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya menghentikan kegiatan misi diplomatiknya ke NATO setelah aliansi militer Barat itu mengusir delapan orang Rusia yang dituduh sebagai mata-mata. Baca selengkapnya
Kremlin juga memperingatkan bulan lalu bahwa setiap perluasan infrastruktur militer NATO di Ukraina akan melewati salah satu "garis merah" Presiden Vladimir Putin.
Austin mengatakan "tidak ada negara ketiga yang memiliki hak veto atas keputusan keanggotaan NATO."
"Ukraina, seperti yang Anda dengar saya katakan sebelumnya, memiliki hak untuk memutuskan kebijakan luar negerinya sendiri di masa depan dan kami berharap mereka dapat melakukannya tanpa campur tangan pihak luar," katanya.
Selanjutnya: Tegur Inggris, Rusia: Jangan memulai perlombaan senjata dunia maya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News