Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kemasan, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) membidik penjualan mencapai Rp 2,1 triliun hingga penghujung tahun nanti. Perseroan optimistis dapat meraih target tersebut lantaran pemulihan ekonomi dan juga industri yang mulai berjalan sehingga dapat turut mendorong kinerja SMKL di tahun ini.
Direktur Satyamitra Kemas Lestari, Herryanto Setiono menyampaikan, pihaknya menyasar penjualan mencapai Rp 2 triliun - Rp 2,1 triliun di tahun ini. Angka itu tumbuh sekitar 23,69% dari penjualan di tahun 2020 sebesar Rp 1,69 triliun. Adapun, dari sisi laba bersih diproyeksikan akan berada di kisaran Rp 80 - Rp 90 miliar atau 4%-5% dari total target penjualan yang dibidik.
"Dengan semester pertama kami sudah mencapai angka yang cukup bagus, yaitu hampir Rp 1 triliun. Kami harapkan di semester kedua juga lebih dari Rp 1 triliun. Jadi kami yakin angka Rp 2 triliun - Rp 2,1 triliun ini dapai kami capai di tahun 2021," ujar Herryanto dalam agenda Publik Ekspose Virutal, Kamis (12/8).
Seperti yang telah Herryanto sampaikan di atas, kinerja di semester I-2021 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Capaian tersebut didorong oleh pulihnya industri-industri yang merupakan sektor pelanggan SMKL, baik itu industri yang berorientasi untuk ekspor maupun lokal.
Baca Juga: Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) yakin kinerja di 2021 akan membaik, ini sebabnya
"Faktor pendorongnya industri makanan dan minuman (mamin) sudah mulai pulih kembali, industri elektronik, termasuk juga sepatu itu ekspornya sudah mulai jalan kembali. Sehingga mereka sudah kembali kepada posisi awal seperti tahun 2019. itulah yang mendorong," jelasnya.
SMKL belum merilis secara resmi laporan keuangan semester I-2021. Namun berdasarkan materi paparan publik, SMKL mencatatkan penjualan sebesar Rp 966,66 miliar di semester pertama. Jumlah itu tumbuh sekitar 17,06% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu senilai Rp 825,71 miliar.
Capaian manis yang berhasil diraih perseroan pada paruh pertama tahun 2021, membuat Herryanto yakin penjualan SMKL di semester kedua akan terus tumbuh, bahkan mampu melampaui capaian di semester pertama. Hal itu melihat pemulihan ekonomi dan juga situasi ekspor para pelanggan SMKL.
"Sehingga diharapkan capaian di semester II-2021 ini akan lebih baik dari semester I-2021, dengan melihat potensi beberapa pelanggan kami yang akan menggenjot penjualan ekspornya di tahun ini," beber Herryanto.
Herryanto mengungkapkan di tahun ini SMKL akan memfokuskan agenda bisnisnya pada rencana pembangunan pabrik corrugated carton box baru di Jawa Tengah atau tepatnya berada dekat dengan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Pada area ini nantinya akan berdiri pabrik di atas lahan seluas 25 hektare (ha).
"Dengan merespon daripada rencana pemerintah yang menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat ekonomi baru, sehingga untuk itu pun kami telah menetapkan bahwa rencana pabrik baru ini tidak akan jauh daripada KIT Batang itu sendiri," ungkapnya.
Demi memuluskan rencana ekspansi ini, dibutuhkan capital expenditure (capex) sekitar Rp 1 triliun. Sumber dana investasi tersebut akan dipilih lewat tiga opsi pendanaan yang saat ini masih dalam tahap pengolahan oleh tim terkait.
"Rencananya untuk pendanaan dari investasi ini, kami sedang olah apakah akan dilakukan dengan right issue, pinjaman ke bank, laba ditahan atau juga kombinasi ketiganya. Jadi kami belum tentukan pasti mengenai apakah kami harus right issue, tapi itu adalah salah satu dari opsi," kata dia.
Pabrik yang berlokasi di Jawa Tengah tersebut rencananya akan mulai dibangun pada awal tahun depan, dengan kurun waktu pembangunan selama kurang lebih satu tahun. Sehingga diharapkan pada tahun 2023, pabrik anyar tersebut sudah mulai beroperasi untuk tahap awal sebanyak dua line produksi.
"Untuk tahap keduanya, setelah dua sampai tiga tahun setelah tahap awal berjalan yaitu tahun 2025-2026 kami akan tambah lagi satu line produksi," pungkasnya.
Selanjutnya: Kinerja moncer, ini strategi Siam Cement Group (SCG) tingkatkan bisnis di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News