kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun Ini, Industri Multifinance Masih akan Melanjutkan Tren Penerbitan Obligasi


Senin, 17 Januari 2022 / 08:45 WIB
Tahun Ini, Industri Multifinance Masih akan Melanjutkan Tren Penerbitan Obligasi

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

"Dengan memperhatikan data obligasi yang akan jatuh tempo tahun 2022 lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya, serta kondisi perekonomian yang diprediksi akan semakin baik, maka besar kemungkinan penerbitan obligasi baru tahun 2022 akan semakin semarak dibanding tahun 2021 lalu," jelas Stanley.

Sementara itu, Direktur BFI Finance Sudjono juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah merencanakan menerbitkan obligasi sebanyak dua kali di tahun ini. Masing-masing akan dilakukan di semester satu dan semester dua. Nilainya antara Rp 2 triliun - Rp 2,5 triliun.

"Kontribusi pendanaan dari obligasi masih sekitar 30% dari total pendanaan. Sementara, pinjaman bank masih mendominasi pendanaan di BFI Finance," ucap Sudjono.

Sementara itu, sebelumnya PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai bahwa di tahun 2022 jika kondisi pandemi tak memburuk akan melanjutkan tren positif di tahun 2021 lalu. Mengingat, baik itu perbankan ataupun investor mulai menaruh kepercayaan kembali pada sektor ini.

Secara umum, Hendro pun melihat bahwa pelaku usaha akan mengejar untuk segera menerbitkan surat utang saat suku bunga masih rendah di awal tahun ini. Sebelum, rencana kenaikan suku bunga benar terjadi.

Baca Juga: OJK Perpanjang Restrukturisasi Pembiayaan Multifinance Walau Trennya Melandai

"Investor mulai melihat multifinance cukup resilience, bisa bertahan di saat gelombang pandemi yang di awal tahun 2020 dan kemudian dengan kondisi pandemi yang masyarakat sudah mulai bisa beradaptasi sehingga kebutuhan untuk jasa pembiayaan juga mulai meningkat,” ujar Hendro beberapa waktu lalu.

Jika melihat mandat penerbitan obligasi yang diterima Pefindo hingga 30 November 2021 lalu ada tiga perusahaan multifinance yang akan menerbitkan obligasi. Adapun, nilainya mencapai Rp 2,55 triliun.

Sementara itu, jika menilik data Pefindo, industri multifinance telah menerbitkan surat utang hingga November 2021 senilai Rp 19,89 triliun. Angka tersebut telah melampaui capaian di tahun 2020 yang mencapai Rp 14,36 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×