Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
Sementara itu, penjualan IFII di segmen lokal sebenarnya membukukan kinerja yang negatif di tahun lalu. IFII menorehkan penjualan lokal sebesar Rp 141,74 miliar di tahun 2020 atau menyusut 14,30% yoy dari realisasi penjualan di tahun 2019 yang mencapai Rp 165,41 miliar.
Untuk memuluskan realisasi bisnisnya di tahun ini, IFII pun telah mencanangkan sejumlah agenda bisnis baru. Ang berujar, setidaknya ada tiga rencana bisnis utama yang akan dijalankan perusahaan di sepanjang tahun 2021. Yang salah satunya adalah rencana perluasan kapasitas produksi produk IFII yakni, Medium Density Fibreboard (MDF).
Namun sayang, Ang tidak merenci lebih lanjut berapa tepatnya target produksi MDF yang ingin dicapai IFII di tahun ini.
Tak hanya itu, IFII juga memiliki dua agenda bisnis lain guna membantu meningkatkan pendapatan di tahun ini, yakni melakukan komparasi pangsa pasar dengan para kompetitor, serta meng-evaluasi perubahan kondisi pasar perusahaan guna mencari model bisnis yang paling menguntungkan.
Dikatakan Ang, IFII menggelontorkan alokasi belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 30 miliar di tahun ini. Dana tersebut rencananya akan digunakan untuk sejumlah kebutuhan operasional perusahaan, seperti pembelian mesin, kendaraan, dan juga alat berat. "Perkiraan Sumber dana yang digunakan untuk membiayai Capex berasal dari dana internal kas Perseroan," terangnya.
Sedikit informasi, IFII juga telah menjalankan sejumlah strategi khusus untuk menggenjot kinerjanya di tahun ini. Antaranya dengan melakukan inovasi pengembangan produk sesuai dengan permintaan pasar dan juga berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan. "Serta meningkatkan layanan ke pelanggan dalam hal kualitas produk, ketepatan pengiriman dan pelayanan ke pelanggan," pungkasnya.
Selanjutnya: Indonesia Fibreboard Industry (IFII) berencana mengerek kapasitas produksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News