Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten industri perkayuan, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) menyambut prospek bisnis di tahun ini dengan sikap positif. Hal itu seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional serta perkembangan kondisi global saat ini yang dinilai sudah mulai menunjukkan perbaikan dari tahun lalu.
Direktur Indonesia Fibreboard Industry, Ang Andri Pribadi mengatakan, di tahun ini IFII memproyeksikan pertumbuhan penjualan yang positif dengan peningkatan sebesar 10% dari pencapaian di tahun 2020.
"Prospek bisnis diharapkan tumbuh membaik sejalan dengan perekonomian Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh moderat, sejalan dengan proses pemulihan ekonomi yang berlangsung secara bertahap yang didukung dengan upaya pengendalian pandemi melalui vaksinasi dan upaya-upaya pengendalian lainnya," Kata Ang saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/5) lalu.
Baca Juga: Laba Indonesia Fibreboard Industry (IFII) melesat 24,16% sepanjang tahun 2020
Sedikit gambaran, di sepanjang tahun 2020 IFII menorehkan kinerja yang cukup memuaskan. Melansir laporan keuangan perseroan, IFII mencetak penjualan bersih sebesar Rp 682,02 miliar pada tahun 2020. Angka tersebut tumbuh tipis 1,83% secara tahunan atau yoy dari realisasi di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 669,71 miliar.
Ang bilang, pertumbuhan penjualan bersih IFII di tahun lalu, utamanya ditopang oleh peningkatan penjualan pada sektor ekspor mereka. Tercatat, IFII menbukukan peningkatan penjualan ekspor sebesar 7,13% yoy, dari semula Rp 504,29 miliar di tahun 2019 naik menjadi Rp 540,27 miliar di tahun 2020.
"Peningkatan penjualan ekspor terutama disebabkan karena kenaikan volume penjualan ke Timur Tengah yang mengalami kenaikan sebesar 32,12% dari Rp172.391 miliar di tahun 2019, menjadi Rp 227,77 miliar di tahun 2020," kata dia.
Adapun, berdasarkan segmen geografis penjualan tertinggi di tahun 2020 diraih oleh Jepang dengan nilai Rp 248,18 miliar. Lalu disusul Timur Tengah sebesar Rp 227,77 miliar. Selanjutnya penjualan lokal sebesar Rp 141,74 miliar, dan sisanya di segmen lainnya senilai Rp 64,31 miliar.