kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Sudah tahu soal obat Covid-19 Molnupiravir? Ini penjelasannya


Selasa, 16 November 2021 / 10:28 WIB
Sudah tahu soal obat Covid-19 Molnupiravir? Ini penjelasannya
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berencana mendatangkan obat Covid-19 Molnupiravir. KONTAN/Muradi

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Selain Emory University, perusahaan farmasi Merck, Sharp & Dohme (MSD) dan Ridgeback Biotherapeutics juga terlibat dalam pengembangan obat molnupiravir. Mulai dari awal, hingga uji klinis 1, 2, dan 3. 

"Kemudian diujikan ke Sars-CoV-2 dan ada potensi secara in vitro dan in vivo," ungkap Zullies.

Cara kerja molnupiravir 

Melansir Science Focus, molnupiravir bekerja dengan mengganggu reproduksi virus. Begitu virus masuk ke dalam sel-sel tubuh, ia mereplikasi genomnya, yang tidak terbuat dari DNA tetapi RNA (asam ribonukleat). 

Genom yang direplikasi ini kemudian dibentuk menjadi partikel virus lengkap yang keluar dari sel dan terus menyebar ke seluruh tubuh. Namun, molekul molnupiravir diserap oleh sel yang terinfeksi virus, di mana mereka diubah menjadi versi cacat dari blok bangunan RNA. 

Jadi, ketika virus mencoba untuk bereplikasi, partikel virus yang dihasilkan memiliki materi genetik yang rusak dan tidak dapat lagi bereproduksi. Ini berarti viral load tetap rendah, sehingga mengurangi risiko penyakit serius. 

Baca Juga: Uni Eropa: Masker pencegah Covid-19 tidak memicu kanker, tetap gunakan dengan tertib

Karena molnupiravir menargetkan RNA yang digunakan SARS-CoV-2 sebagai bahan penyusunnya, molnupiravir harus sama efektifnya terhadap semua varian virus corona. 

Meski demikian, Prof Penny Ward, Profesor Tamu di Kedokteran Farmasi di King's College London mengungkap, mekanisme aksi molnupiravir memiliki beberapa keterbatasan dan obat ini tidak dapat diberikan kepada wanita hamil, karena berisiko menyebabkan gangguan perkembangan pada janin yang belum lahir. 



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×