Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 3 Januari 2022, kejadian terjadi di salah satu pit milik entitas anak perseroan, PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) yang berlokasi di Sulawesi Utara.
Tingginya curah hujan mengakibatkan penurunan tanah, kerusakan jalan dan kerusahakan badan sungai. Bersamaan dengan itu dinding kerja tambang di salah satu pit milik TTN mengalami kerusakan yang mengakibatkan aliran air sungai masuk ke dalam pit.
"Saat ini kegiatan penambangan di pit tersebut telah dihentikan untuk sementara waktu," ungkap Wakil Direktur Utama PT Archi Indonesia Tbk Rudy Suhendra dalam keterbukaan informasi.
Selain itu, manajemen ARCI turut memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. upaya penanganan pun masih terus dilakukan. Akan tetapi, kejadian ini disebut berpotensi menghambat aktivitas penambangan di pit terkait serta arus kas perseroan selama perbaikan.
Sementara itu, proses produksi pada pit lain milik TTN dipastikan dapat terus berjalan secara normal.
Baca Juga: Archi Indonesia (ARCI) Sesuaikan Rencana Kerja Tahun 2022
Kontan mencatat, ARCI telah menyelesaikan proyek pengembangan kapasitas pabrik pengolahan emas. Dengan rampungnya proyek ini, kapasitas pabrik bertambah, dari sebelumnya sebesar 3,6 metrik ton per tahun (mtpa) pada akhir tahun 2020 menjadi 4,0mtpa pada akhir tahun 2021.
Manajemen ARCI menargetkan untuk kembali meningkatkan kapasitas pabrik tersebut pada tahun 2022 menuju 4,8 mtpa. Hingga akhir tahun lalu tercatat, ARCI baru melakukan eksplorasi dan penambangan emas sebesar 15% dari total area konsesinya seluas 40.000 hektare, terutama di area Koridor Timur.
Adapun, proses penambangan di Koridor Barat direncanakan mulai dapat dilakukan pada tahun 2024. Asal tahu saja, untuk periode kuartal IV 2021 ARCI tercatat menggelontorkan Rp 36,7 miliar untuk kegiatan eksplorasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News