Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
Untuk itu, Adi memastikan jika MDKA efektif menjadi pemegang saham ABI maka ada rencana untuk menggabungkan sumber daya emas dari IUP Pani dan Pani CoW. Kendati demikian, Adi belum bisa merinci lebih jauh alokasi belanja modal khususnya untuk rencana pengembangan Proyek Emas Pani.
Sementara itu, PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) menargetkan penjualan amonium nitrat (AN) dan detonator meningkat sekitar 7% hingga 10%. Direktur Utama OKAS Rolaw P. Samosir mengungkapkan, untuk tahun ini pihaknya berfokus meningkatkan penjualan amonium nitrat, asam nitrat, detonator serta utilisasi rig.
Rolaw mengakui saat ini rig belum terutilisasi secara penuh. Pihaknya pun menargetkan EBITDA tahun ini bisa meningkat 5% hingga 10%.
"Belum ada rencana utk ekspansi ke tambang baru. Saat ini lebih fokus untuk mengembangkan tambang emas di Lombok, dimana rencana tahun ini akan dilakukan drilling tambahan," ungkap Rolaw kepada Kontan, Rabu (9/2).
Adapun, di tahun ini OKAS menargetkan pendapatan dikisaran US$ 125 juta hingga US$ 130 juta. Jumlah ini meningkat ketimbang raihan tahun lalu sebesar US$ 108 juta (unaudited).
Baca Juga: Ini Rincian Penggunaan Dana Obligasi Merdeka Copper Gold (MDKA)
Meski tak merinci besaran belanja modal yang disiapkan, Rolaw menegaskan belanja modal tahun ini bakal diarahkan untuk meningkatkan kinerja. Alokasinya beragam, mulai dari pembelian mobil mixing unit untuk mendukung kegiatan blasting, pembelian part untuk peningkatan utilitas rig hingga kegiatan drilling tambahan pada proyek emas.
Sementara itu, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) kini tengah menyesuaikan kembali rencana kerja tahun 2022. Corporate Secretary PT Archi Indonesia Tbk Harry Margatan mengungkapkan, penyesuaian ulang ini berkaitan dengan bencana alam yang terjadi pada tanggal 2 Januari 2022 lalu di salah satu pit milik entitas anak perseroan.
"Penyesuaian perencanaan bisnis tersebut termasuk perencanaan tambang, target produksi dan penjualan serta belanja modal," terang Harry kepada Kontan.co.id, Jumat (4/2).
Harry memastikan, ekspansi bisnis perusahaan sejatinya selalu melalui penilaian dari waktu ke waktu. Akan tetapi, untuk saat ini ARCI masih memprioritaskan pemulihan tambang yang mengalami insiden beberapa waktu lalu.