kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sejumlah pekerjaan rumah menanti SKK Migas di tahun ini


Senin, 04 Januari 2021 / 06:35 WIB
Sejumlah pekerjaan rumah menanti SKK Migas di tahun ini

Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

Sebelumnya, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) telah kembali memulai pengeboran di Rokan sebagai rangkaian transisi alih kelola ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada Selasa (29/12) setelah memperoleh izin yang diperlukan.

Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia, Sonitha Poernomo bilang langkah ini sebagai komitmen Chevron dalam menjaga tingkatan produksi jelang alih kelola ke PT Pertamina pada Agustus 2021 mendatang. "Kami sangat mengapresiasi kepada semua pihak yang telah membantu. Ini merupakan bukti komitmen kami untuk menjaga tingkat produksi pada saat transisi dan masa-masa berikutnya yang tentu saja akan sangat bermanfaat baik bagi Pemerintah maupun operator berikutnya," ujar Soenitha kepada Kontan.co.id, Selasa (29/12).

Sebelumnya, pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pengeboran kembali dapat dilakukan pada November lalu. Rencana ini kemudian mundur ke awal Desember dan pengeboran akhirnya baru terlaksana pada akhir Desember 2020.

Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee A. Suardin bilang dengan kondisi waktu yang terbatas, pihaknya bakal berusaha memaksimalkan investasi sebesar US$ 154 juta. Alih kelola ini sendiri akan terjadi pada Agustus tahun ini. "Setelah pindah ke Pertamina akan kita bor untuk capai 84 sumur. Kita sedang diskusi untuk capai itu dalam waktu yang singkat," kata Jaffee, Kamis (31/12).

Jaffe melanjutkan, selain alih kelola Rokan, saat ini SKK Migas juga masih mengawal kelanjutan Blok Sakakemang. Yang terbaru, Pemerintah telah menyetujui Plan of Developmemt (POD) Pertama Lapangan Kaliberau Wilayah Kerja (WK) Sakakemang yang dikelola oleh Repsol Indonesia pada 29 Desember 2020.

Baca Juga: Pemerintah setujui rencana pengembangan (PoD) pertama Blok Sakakemang

Adapun, persetujuan rencana pengembangan wilayah kerja tersebut, ditandatangani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Selasa, 29 Desember 2020. Jaffee mengungkapkan dengan disetujui PoD tahap I maka Blok Sakakemang diharapkan onstream pada Kuartal IV 2023 mendatang.

Asal tahu saja, Plan of Development I Lapangan Kaliberau, Blok Sakakemang disetujui dalam rangka untuk memproduksikan cadangan gas sebesar 445,10 BSCF (gross) hingga akhir economic limit pada tahun 2038 atau 287,70 BSCF (sales gas) dengan laju produksi gas puncak sebesar 85 MMSCFD dan kumulatif produksi kondensat sebesar 0,17 MMSTB dengan laju produksi puncak sebesar 34 BCPD.

Biaya investasi untuk pengembangan lapangan tersebut diperkirakan akan mencapai US$ 359 juta, yang akan digunakan untuk re-entry sumur KBD-2XST1 menjadi sumur produksi; drilling & completion 1 sumur infill sebagai sumur produksi, pembangunan wellpad facilities serta pembangunan sejumlah fasilitas pendukung produksi seperti flowline dari wellpad menuju eksisting Grissik Central Gas Plant (GCGP) di WK Corridor, melalui sebagian Right of Way (ROW) di WK Jambi Merang dan modifikasi peralatan eksisting dan pemasangan peralatan baru di GCGP.

Jaffee memastikan persetujuan PoD I Blok Sakakemang ini diharapkan mampu memberikan gambaran awal terkait besaran produksi disana. "Eksplorasi masih diteruskan di 2021 untuk melihat struktur awal dan produksi yang ada bisa dijadikan data awal untuk melihat yang lebih besar," kata Jaffee.



TERBARU

×