kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah APM lakukan penyesuaian harga mobil memasuki diskon PPnBM periode kedua


Rabu, 02 Juni 2021 / 07:35 WIB
Sejumlah APM lakukan penyesuaian harga mobil memasuki diskon PPnBM periode kedua

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah Agen Pemegang Merek (APM) mengakui telah melakukan penyesuaian harga mobil seiring dengan turunnya diskon PPnBM di periode kedua menjadi 50% dari yang sebelumnya 100%. Adapun periode kedua ini akan berjalan dimulai pada Juni hingga Agustus 2021 mendatang. 

Sebelumnya di bulan Maret  sampai Mei 2021 pemerintah memberikan insentif potongan pajak hingga 100% untuk kendaraan yang di bawah 1.500 cc. Sementara di Juni sampai dengan Agustus 2021 mendatang, potongannya sebesar 50% sama dengan kendaraan berkubikasi 1.500 cc hingga 2.500 cc yang sedari awal di bulan April lalu mendapat insentif sebesar 50%.

Vice President Director Toyota Astra Motor, Henry Tanoto mengatakan adanya perubahan skema insentif PPnBM dari pemerintah otomatis harga mobil yang mendapatkan insentif melakukan penyesuaian harga. 

"Di Toyota, ada 6 produk di bawah 1.500 cc yang masuk dalam kebijakan ini, Avanza, Rush, Yaris, Vios, Sienta, dan Raize. Sementara untuk 1.500cc - 2.500 cc, ada dua produk yang masuk dalam kebijakan ini, yaitu Kijang Innova dan Fortuner," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (1/6). 

Baca Juga: Periode diskon 100% PPnBM hampir selesai, konsumen harus teliti sebelum membeli mobil

Henry memaparkan penyesuaiannya bervariasi untuk setiap modelnya. Jika dibandingkan dengan insentif 100% untuk kendaraan di bawah 1.500 cc yang berlaku Maret hingga Mei 2021 lalu, kisaran perubahan harganya sekitar 3% hingga 4% atau mulai dari Rp 6,4 juta sampai dengan Rp 32,9 juta. 

Sementara untuk produk yang masuk dalam 1.500 cc sampai 2.500 cc, harganya tidak ada perubahan dibandingkan dengan harga bulan kemarin.

Henry bilang, walaupun skema insentifnya berbeda, pihaknya yakin tetap akan memberikan dampak yang positif bagi industri otomotif Indonesia. "Memang mungkin kenaikannya tidak akan sebesar ketika insentifnya masih 100%. Dan rasanya kita harus lihat dulu satu bulan berjalan ini seperti apa untuk melihat perbandingannya," kata Henry. 

Pada periode kedua ini, Toyota masih menjagokan produk 7 seater seperti  Avanza, Rush, dan Kijang Innova yang masih akan mendominasi. 

Begitu juga dengan Daihatsu yang mengakui ada kenaikan harga pada mobil yang menikmati kebijakan ini. Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra membenarkan ada kenaikan harga kendaraan Daihatsu karena menyesuaikan pengurangan diskon pajak dari 100% menjadi 50%.

"Tergantung model dan varian, kenaikannya berkisar Rp 6 juta hingga Rp 9 jutaan," jelasnya saat dihubungi terpisah.  

Amelia melihat bahwa permintaan kendaraan akan tetap bergairah walaupun tidak akan setinggi saat diskon pajak 100%. Amelia memberikan gambaran, untuk model yang mendapat relaksasi pajak, kalau saat diskon 100% bisa naik 2 kali lipat lebih, di periode diskon 50% kemungkinan hanya naik sekitar 1,5 kali lipat.

Untuk memenuhi permintaan, Amelia menegaskan bahwa Astra Daihatsu Motor akan meningkatkan kapasitas produksinya dari 330.000 unit/tahun di tahun 2020, menjadi 460.000 unit/tahun di tahun 2021. 

Setali tiga uang, Agen Pemegang Merek (APM) Honda di Indonesia, Honda Prospect Motor (HPM) juga turut membenarkan adanya penyesuaian harga. Namun sayang, pihaknya belum bisa membeberkan rinciannya. 

Business Innovation and Sales & Marketing HPM, Yusak Billy memaparkan Honda tentunya akan melakukan penyesuaian harga dengan PPnBM 50%. Pada periode kedua kebijakan ini, Yusak bilang dalam hal pemesanan kendaraan memungkinkan booking mengalami penurunan seiring dengan relaksasi PPnBM yang berkurang. Namun pihaknya akan memonitor terus perkembangannya.

"Sampai dengan saat ini pemesanan kendaraan sudah mengalami inden bervariasi untuk tiap daerah, model dan tipenya berbeda beda. Ada yang sampai bulan Juli bahkan Agustus 2021," kata Yusak.  

Sampai saat ini, Honda mengakui pabriknya sudah ngebul dengan kapasitas penuh dengan tetap mengikuti protokol kesehatan dan tersedianya komponen yang ada. Nah, begitu juga dengan PT Nissan Motor Distributor Indonesia yang akan tetap fokus menyiapkan stok mobil demi memenuhi permintaan.

Julian Olmon, Head of Marketing Communication PT Nissan Motor Distributor Indonesia mengatakan pada periode kedua akan sulit memperoleh hasil yang sama dengan periode sebelumnya. "Namun, kami sudah menyiapkan stock sesuai dengan permintaan dealer," tegas Julian saat dihubungi Kontan.co.id kemarin, Senin (31/5). 

Selanjutnya: Penjualan mobil sejumlah APM melejit pasca relaksasi PPnBM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×