kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.368   50,00   0,31%
  • IDX 7.920   14,20   0,18%
  • KOMPAS100 1.106   -3,54   -0,32%
  • LQ45 814   -3,86   -0,47%
  • ISSI 266   0,28   0,11%
  • IDX30 421   -2,35   -0,56%
  • IDXHIDIV20 490   -2,22   -0,45%
  • IDX80 123   -0,61   -0,49%
  • IDXV30 132   -0,82   -0,62%
  • IDXQ30 136   -1,30   -0,94%

Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) yakin kinerja di 2021 akan membaik, ini sebabnya


Jumat, 04 Desember 2020 / 09:10 WIB
Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) yakin kinerja di 2021 akan membaik, ini sebabnya

Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

Ia mengungkapkan, dengan pulihnya ekonomi maka industri kemasan akan ikut tumbuh terlebih jika industri makanan dan minuman telah kembali pulih.

Di sisi lain, pada tahun depan SMKL berencana mengalokasikan belanja modal alias capex sekitar US$ 1 juta hingga US$ 2 juta guna menunjang dan menguatkan operasional pabrik eksisting di Balaraja, Tangerang.

Herryanto melanjutkan, SMKL terpaksa menunda rencana ekspansi pabrik di Jawa Tengah yang sedianya ditargetkan pada tahun ini.

Baca Juga: Jakarta Setiabudi (JSPT) akan mengembangkan empat lahan di wilayah destinasi wisata

Pembangunan pabrik dengan investasi sekitar US$ 40 juta hingga US$ 60 juta direncanakan akan dilanjutkan kembali pada tahun depan sembari melihat situasi yang ada.

"Target awal kapasitas sama seperti di Balaraja. Banyak customer kami mulai ekspansi ke Jawa Tengah ini kesempatan bagus buat kami," kata Herryanto.

Ia memastikan jika nantinya ekspansi sudah mulai dilakukan para customer maka pihaknya juga akan siap kembali menjalankan rencana ekspansi pabrik. Pembangunan dengan kapasitas menyamai pabrik Balaraja ini direncanakan akan dilakukan bertahap dalam 5 tahun dengan rencana saat ini dimulai pada 2021 mendatang.

Selanjutnya: Ada pandemi, Jakarta Setiabudi Internasional (JSPT) cetak rugi bersih Rp 155 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

×