Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Sementara sebelumnya Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan kepada KONTAN bahwa akibat proyeksi penurunan kualitas ini, rasio non performing loan (NPL) perseroan ditaksir masih akan sedikit terkerek sampai akhir tahun,
“Sampai akhir tahun kami proyeksikan NPL ada di kisaran 3,5-3,6%. Sementara sampai kuartal. III-2020 NPL kami masih di kisaran 3,3%,” ungkap Siddik kepada KONTAN belum lama ini.
Meski bakal terkerek, ia bilang Bank Mandiri sejatinya telah mempersiapkan sejumlah strategi mitigasi, misalnya dengan menambah pemupukan pencadangan untuk meredam risiko. Sampai kuartal III-2020 lalu perseroan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) senilai Rp 15,7 triliun atau setara 205% dari nilai NPL.
Baca Juga: DPK di bank BUKU IV menciut, ada apa?
Hal serupa juga dilakukan oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang terus berupaya memupuk CKPN yang sampai September 2020 mencapai Rp 9,129 triliun atau setara 243,5% dari nilai NPL perseroan.
“Sampai dengan pertengahan Oktober 2020, BCA memproses Rp 107,9 triliun pengajuan restrukturisasi kredit atau sekitar 19% dari total kredit, yang berasal dari 90.000 nasabah. Total kredit yang direstrukturisasi pada akhir 30 September 2020 adalah sebesar Rp 90,7 triliun, atau 16% dari total kredit pada semua segmen,” ujar EVP Secretariat and Corporate Communciation BCA Hera F Haryn kepada KONTAN.
Selanjutnya: OVO mulai layani transaksi pembayaran digital di e-commerce Lazada
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News