Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren melemahnya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan ditaksir jadi salah satu sinyal geliat ekonomi kembali pulih. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat ada dana Rp 29,772 triliun yang keluar bank pada Oktober 2020, atau setara kontraksi 0,44% (mom).
Diperinci, keluarnya dana tersebut didorong para pemilik rekening jumbo dengan simpanan lebih dari Rp 2 miliar dengan penurunan 0,96% (mom), setara berkurang Rp 37,538 triliun.
Ketua Komisioner LPS Purbaya Sadewa ada dua sebab mengapa banyak dana ditarik oleh pemilik rekening bernilai jumbo. Pertama, sejumlah korporasi memang tengah bersiap gelar ekspansi. Maklum ketersediaan vaksin Covid-19, proyeksi ekonomi yang lebih prospektif sekaligus kondisi akhir tahun.
Baca Juga: Begini perkembangan transaksi digital sejumlah bank hingga November lalu
“Kemungkinan ada dua, pertama korporasi mulai siap meningkatkan kegiatan usaha mereka. Kedua ada shifting dana dari BUKU 4 dipindah ke BUKU 2, dan BUKU 3,” katanya kepada KONTAN, Selasa (8/12).
Masih mengacu data LPS, simpanan di BUKU 4 memang tercatat juga terkontraksi 1,6%. Sementara BUKU 2, dan BUKU 3 tumbuh positif masing-masing 1,2%, dan 1,3%.
Perpindahan dana antar kelompok bank sejatinya wajar, lantaran bank kecil menengah di kelompok BUKU 2, dan BUKU 3 memang cenderung memberikan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dibandingkan BUKU 4. Apalagi di tengah tren penurunan bunga acuan kini.
Dalam catatan OJK pada September 2020, BUKU 2 misalnya menawarkan bunga tertinggi pada level 6,97%, dan BUKU 3 sebesar 6,56%. Pun jika dibandingkan akhir tahun lalu, BUKU 2 baru memangkas 54 bps bunga simpanan tertingginya, sedangkan BUKU 3 sebanyak 65 bps. Sedangkan suku bunga tertinggi BUKU 4 berada pada level 5,98% yang telah berkurang sampai 77 bps dari akhir tahun lalu.
Baca Juga: Aturan belum berubah, UUS perbankan persiapkan spin off mulai awal tahun depan
Purbaya menambahkan meskipun terjadi penarikan dana secara besar dalam waktu singkat, Likuiditas perbankan masih cukup kokoh. Lagipula, kelak dana yang ditarik tersebut juga akan kembali ke perbankan seiring kembali bergeliatnya ekonomi.
“Secara umum likuiditas perbankan justru makin siap membiayai ekspansi korporasi maupun menopang perekonomian nasional karena memang fundamentalnya baik. Apa yang terjadi kini sebenarnya sinyal yang baik, karena ketika ekonomi tumbuh kelak, pertumbuhan DPK juga akan lebih cepat lagi,” sambung Purbaya.
Selanjutnya: Genjot bisnis digital, BRI Agro gandeng fintech
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News