Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Gilday mengakui, mengatasi ekstremisme adalah masalah kepemimpinan. Dan, "Kita memilikinya," sebut dia.
"Beberapa pelaut mungkin berpikir, suara mereka tidak penting saat ini, atau merasa frustrasi karena ingin dilihat dan didengar. Tapi, biar saya perjelas, setiap suara Anda penting," tegasnya.
“Kegagalan ini adalah salah satu upaya kami untuk mendengarkan, belajar, dan meningkatkan,” imbuh Gilday.
Reuters pertama kali melaporkan bulan lalu, hampir sepertiga dari tentara kulit hitam AS melaporkan mengalami diskriminasi rasial, pelecehan, atau keduanya selama periode 12 bulan, menurut hasil survei Departemen Pertahanan.
Selanjutnya: Laut China Selatan panas lagi, kapal perang AS dekati kepulauan yang diklaim China
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News