Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak melewati "garis merah" Rusia, dengan mengatakan Moskow akan menanggapi dengan cepat dan kasar setiap provokasi.
Yakni, dengan cara yang akan memaksa negara-negara Barat menyesali tindakan mereka.
Putin membuat pernyataan itu saat hubungan dengan Amerika Serikat dan Eropa berada di bawah tekanan akut atas Ukraina dan kesehatan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny yang dipenjara.
"Kami menginginkan hubungan baik dan benar-benar tidak ingin merusak jembatan," kata Putin dalam pidato kenegaraan tahunannya kepada kedua majelis parlemen, Rabu (21/4), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Masih bisa bertambah, Rusia kerahkan 120.000 tentara di perbatasan Ukraina
"Tetapi, jika seseorang salah mengartikan niat baik kami sebagai ketidakpedulian atau kelemahan dan berniat untuk membakar atau bahkan meledakkan jembatan ini, mereka harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan asimetris, cepat, dan kasar," tegasnya.
Menurut Putin, Rusia akan menentukan di mana garis merahnya berada dalam setiap kasus tertentu.
Pernyataan Putin tersebut muncul pada klimaks dari pidato selama 78 menit yang didominasi oleh respons Rusia terhadap pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kesulitan ekonomi.
Rusia mengerahkan lebih dari 120.000
Rusia mengerahkan lebih dari 120.000 tentara di perbatasan Ukraina, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, menyerukan lebih banyak sanksi ekonomi Barat terhadap Moskow.
"Pasukan Rusia terus tiba di dekat perbatasan kami di Timur Laut, di Timur, dan di Selatan," kata Kuleba pada konferensi pers online dengan media internasional, Selasa (20 April), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Laut Hitam membara, 20 kapal perang dan 3 skuadron pesawat serang Rusia gelar latihan
"Dalam sekitar satu minggu, mereka (Rusia) diperkirakan akan mencapai pasukan gabungan lebih dari 120.000 tentara," ujarnya. "Ini tidak berarti mereka akan berhenti membangun pasukan pada jumlah itu".
juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat John Kirby menyatakan, peningkatan militer Moskow di perbatasan Ukraina lebih besar dari 2014, ketika Rusia menginvasi Krimea.
"Ini adalah penumpukan terbesar yang kami lihat sejak 2014, yang mengakibatkan pelanggaran kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial," kata Kirby dalam konferensi pers. "Ini pasti lebih besar dari yang terakhir di tahun 2014".
"Saya tidak akan membahas jumlah atau formasi pasukan tertentu dalam hal penambahan Rusia," ujarnya seperti dikutip Channel News Asia. "Kami terus melihat penumpukan itu, seperti sebelumnya, sangat mengkhawatirkan kami".
"Kami tidak percaya bahwa penumpukan tersebut kondusif bagi keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, dan tentu saja tidak di Krimea yang diduduki (Rusia)," imbuh Kirby.
Selanjutnya: Amerika: Untuk guncang Ukraina, Rusia blokir kapal perang negara lain di Laut Hitam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News