Sumber: Channel News Asia,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KYIV. Rusia mengerahkan lebih dari 120.000 tentara di perbatasan Ukraina, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, menyerukan lebih banyak sanksi ekonomi Barat terhadap Moskow.
"Pasukan Rusia terus tiba di dekat perbatasan kami di Timur Laut, di Timur, dan di Selatan," kata Kuleba pada konferensi pers online dengan media internasional, Selasa (20 April), seperti dikutip Reuters.
"Dalam sekitar satu minggu, mereka (Rusia) diperkirakan akan mencapai pasukan gabungan lebih dari 120.000 tentara," ujarnya. "Ini tidak berarti mereka akan berhenti membangun pasukan pada jumlah itu".
Sementara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa menyebutkan, Rusia telah memusatkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina dan Krimea yang Moskow caplok.
"Lebih dari 100.000 tentara Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina dan di Krimea. Risiko eskalasi lebih lanjut terbukti," ungkap Borrell yang menolak memberikan sumber untuk angka tersebut, seperti dilansir Reuters.
Baca Juga: Laut Hitam membara, 20 kapal perang dan 3 skuadron pesawat serang Rusia gelar latihan
Menurut dia, tidak ada sanksi ekonomi baru atau pengusiran diplomat Rusia yang direncanakan untuk saat ini, meskipun pengerahan militer di perbatasan Ukraina adalah yang terbesar yang pernah ada.
Senada, juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat John Kirby menyatakan, peningkatan militer Moskow di perbatasan Ukraina lebih besar dari 2014, ketika Rusia menginvasi Krimea.
"Ini adalah penumpukan terbesar yang kami lihat sejak 2014, yang mengakibatkan pelanggaran kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial," kata Kirby dalam konferensi pers. "Ini pasti lebih besar dari yang terakhir di tahun 2014".
"Saya tidak akan membahas jumlah atau formasi pasukan tertentu dalam hal penambahan Rusia," ujarnya seperti dikutip Channel News Asia. "Kami terus melihat penumpukan itu, seperti sebelumnya, sangat mengkhawatirkan kami".
"Kami tidak percaya bahwa penumpukan tersebut kondusif bagi keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan dengan Ukraina, dan tentu saja tidak di Krimea yang diduduki (Rusia)," imbuh Kirby.
Selanjutnya: AS: Pasukan Rusia di perbatasan Ukraina lebih banyak dibanding saat caplok Krimea
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News