kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,33   -2,31   -0.25%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Penipuan Online File APK Kian Meresahkan, Kenali 8 Modusnya di Indonesia


Senin, 24 Juli 2023 / 04:18 WIB
Penipuan Online File APK Kian Meresahkan, Kenali 8 Modusnya di Indonesia
ILUSTRASI. Modus penipuan penipuan online melalui file berekstensi Android Package Kit (APK) semakin meresahkan. KONTAN/Muradi

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

MODUS PENIPUAN FILE APK - Modus penipuan penipuan online melalui file berekstensi Android Package Kit (APK) semakin meresahkan. 

Penipuan online lewat file APK ini bisa menimbulkan kerugian finansial seperti terkurasnya rekening di aplikasi bank, saldo di aplikasi uang elektronik maupun e- commerce dan platform daring lainnya. 

Menurut Bank Indonesia (BI), modus penipuan undangan pernikahan dan modus penipuan kurir paket, merupakan dua dari berbagai modus penipuan online yang tengah marak terjadi. 

Modus baru ini akan mencuri informasi dan data pribadi, sehingga penting bagi masyarakat untuk selalu waspada. 

Penipuan online tersebut dilakukan oleh pelaku dengan cara mengirim file APK ke calon korban melalui aplikasi pesan singkat. 

Ciri dari format pesannya adalah adanya tulisan APK atau .apk pada akhir nama file. Setelah file APK tersebut diunduh dan diberi izin akses, pelaku bisa mencuri data rahasia dari handphone calon korban, seperti foto, video, SMS, akses akun m-banking dan lain-lain. 

Baca Juga: Ada Modus Penipuan Phising, Smishing, & Vishing, Apa Perbedaannya?

Daftar modus penipuan online lewat file APK 

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, berikut 8 modus penipuan file APK yang pernah terjadi di Indonesia: 

1. Penipuan undangan pernikahan online 

Modus penipuan ini dilakukan dengan cara mengirimkan undangan pernikahan online kepada korban. Dalam aksinya, pelaku mengirimkan pesan berupa file APK yang diberi nama "Surat Undangan Pernikahan Digital" yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp. 

Setelah mengirimkan undangan palsu tersebut, pelaku kemudian mengarahkan korbannya untuk membuka pesan tersebut. 

Pelaku beralasan dengan meminta kesediaan korban untuk hadir dalam acara pernikahan dengan tersebut dengan meminta korban mengunduh file tersebut. 

Baca Juga: Amankan Transaksi Elektronik dengan Tanda Tangan Digital



TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

×