kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengembangan Infrastruktur Kendaraan Listrik Semakin Diminati Pelaku Bisnis SPBU


Jumat, 21 Januari 2022 / 07:15 WIB
Pengembangan Infrastruktur Kendaraan Listrik Semakin Diminati Pelaku Bisnis SPBU

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

Saat ini, Pertamina tengah mengawal tahapan final commissioning 7 titik SPBKLU di Jakarta. Ketujuh titik SPBKLU ini, kata Irto secara bertahap sudah mulai digunakan oleh mitra pengemudi Gojek.

“Per Januari 2022 SPBKLU ini sudah digunakan oleh 50 motor kendaraan Gojek dan akan secara bertahap ditingkatkan sampai dengan 500 kendaraan pada bulan Februari 2022,” tutur Irto.

Minat untuk mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik tidak hanya dijumpai pada badan usaha pengelola SPBU saja. PT Jasa Marga Tbk juga sudah mengembangkan SPKLU melalui anak usahanya, PT Jasamarga Related Business (JMRB).

Baca Juga: Ini Kata Pengamat Terkait Rencana IBC Akuisisi Perusahaan Kendaaran Listrik

Dengan berkolaborasi dengan PLN, JMRB telah mengembangkan SPKLU di 5 titik pada sejumlah rest area yang dikelolanya. Kelima titik ini meliputi Rest Area KM 207 A ruas tol Palikanci, KM 379 A, 389B ruas tol Batang-Semarang dan 519 A dan 519 B ruas tol Solo-Ngawi. Kelimanya sudah terpasang dan beroperasi sejak tahun 2021 lalu.

“Bentuk kerjasamanya PLN sebagai penyedia dan operator EV (electric vehicle) Chargernya, dan JMRB sebagai penyedia lahannya,” terang Direktur Bisnis Komersial PT Jasamarga Related Business, Imad Zaky Mubarak saat dihubungi Kontan.co.id (20/1).

Zaky berujar, untuk tahun 2022 dan ke depannya, JMRB membuka peluang dan berdiskusi dengan mitra strategis pelaku industri SPKLU untuk membuka titik-titik baru di Rest Area yg dikelola oleh JMRB. JMRB optimistis, bisnis SPKLU memiliki potensi yang besar ke depannya seiring dengan perkembangan pertumbuhan jumlah mobil listrik di Indonesia.

“Saat ini merupakan momen yang tepat untuk memulai bisnis SPKLU, karena ke depannya perkembangan EV kemungkinan akan semakin masif,” tutur Zaky.

Sedikit informasi, berdasarkan peta jalan yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada 2030 mencapai 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor dengan 31.859 unit SPKLU. Jumlah kendaraan listrik itu diharapkan bisa menekan impor BBM sekitar 6 juta kiloliter pada tahun tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×