kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 2 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%
  • EMAS 1.912.000   -20.000   -1,04%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Ini Kata Pengamat Terkait Rencana IBC Akuisisi Perusahaan Kendaaran Listrik


Jumat, 31 Desember 2021 / 12:45 WIB
Ini Kata Pengamat Terkait Rencana IBC Akuisisi Perusahaan Kendaaran Listrik

Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik lewat akuisisi perusahaan asal Jerman menuai sejumlah pro kontra.

Pengamat Hukum Energi dan Pertambangan Universitas Tarumanegara Ahmad Redi mengungkapkan, jika merujuk konteks pendirian IBC sejatinya lebih mengarah pada pengembangan baterai listrik. Hal ini pun didorong potensi nikel yang merupakan bahan baku baterai.

Kendati demikian, Redi menilai sepanjang aksi korporasi yang dilakukan masih berkaitan dengan bisnis inti IBC yakni untuk ekosistem baterai kendaraan listrik maka tidak menjadi soal.

"Sepanjang perusahaan yang diakuisisi itu adalah perusahaan yang memang sehat, perusahaan yang punya potensi bisnis yang bagus ke depan gitu kan," kata Redi kepada Kontan, Kamis (30/12).

Redi menambahkan, proses akuisisi juga tak menjadi masalah asalkan bisa memberikan nilai tambah bagi IBC dan negara.

Baca Juga: Menteri Bahlil dorong IBC akuisisi pabrik mobil listrik dari Jerman

Menurutnya, ada sejumlah poin penting yang harus ditekankan dalam menjalankan akuisisi yakni mempertimbangkan nilai keekonomian, membuka kesempatan lapangan pekerjaan, meningkatkan penerimaan negara, menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan alih kelola ilmu serta teknologi.

Redi melanjutkan, upaya kolaborasi dengan stakeholder lainnya perlu dilakukan apalagi Indonesia baru mulai membangun industri baterai dan kendaraan listrik.

Ke depannya pun, dalam memastikan adanya alih pengetahuan dan teknologi maka harus ada kepastian investasi di dalam negeri. Apalagi, selama ini Indonesia lebih banyak menghasilkan raw material yang justru akhirnya diekspor.

"Saya kira tadi harus membangun industri dalam negeri dengan bangun pabrik-pabrik di dalam negeri agar peningkatan nilai tambah bagi dalam negeri bisa lebih optimal lagi," pungkas Redi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

×