kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasca vaksinasi corona Sinovac, ini reaksi yang banyak muncul di Indonesia


Jumat, 22 Januari 2021 / 04:48 WIB
Pasca vaksinasi corona Sinovac, ini reaksi yang banyak muncul di Indonesia
ILUSTRASI. Ada masyarakat yang masih meragukan dan menunjukkan ketakutan, khususnya terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). ANTARA FOTO/Feny Selly/foc.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan tujuan memulihkan kesehatan nasional akibat hantaman pandemi virus corona, Pemerintah telah berkomitmen memberikan vaksin Covid-19 secara gratis. 

Namun, Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, niat baik pemerintah ini masih saja menuai beberapa penolakan pada program vaksinasi Covid-19 ini. "Ada masyarakat yang masih meragukan dan menunjukkan ketakutan, khususnya terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)," kata Satgas Penanganan Covid-19 dalam situs resminya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, dijelaskan bahwa KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi. 

Melansir situs Covid19.go.id, KIPI ada yang serius dan non serius. Yang serius adalah setiap kejadian medis setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, hingga kematian serta menimbulkan keresahan di masyarakat. Sementara yang non serius tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima vaksin.

Baca Juga: Komnas KIPI: Semua laporan KIPI vaksin corona bersifat ringan

Dr Muhammad Fajri Adda’I selaku dokter dan tim penanganan Covid-19 yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama mengatakan dirinya tidak merasakan reaksi yang aneh. 

“Biasa saja,” ujarnya dalam Dialog Produktif yang mengangkat tema KIPI: Kenali dan Atasi, diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (20/1).

Menurut dr Fajri, hingga saat ini memang masih ada yang meragukan dan mempertanyakan vaksin Covid-19 dan KIPI. 

Baca Juga: Selain tidak hamil, ini 8 syarat penerima vaksin Covid-19

Tidak adanya reaksi lanjutan pada dr. fajri setelah divaksin COVID-19 juga dirasakan oleh dr. Inda Mutiara selaku Kepala Puskesmas Kramatjati. “Saya tidak merasakan reaksi yang tidak wajar. Tidak sakit saat disuntik dan sampai sekarang juga normal-normal saja,” jelasnya. 

“Sebelumnya saya pikir akan terasa nyeri namun ternyata tidak terasa apa-apa,” tambah dr Inda.

Reaksi setelah vaksinasi menurut dr Fajri bisa berbeda-beda pada tiap orang. “Teman nakes lain ada yang mengalami demam, nyeri, lemas, ada yang jadi merasa lapar terus, hingga ngantuk. Reaksi ini wajar dan masuk dalam kategori ringan. Kalaupun ada demam itu wajar sebagai suatu reaksi dalam pembentukan imunitas dalam tubuh,” katanya.

Baca Juga: Moderna selidiki kemungkinan reaksi alergi atas vaksin Covid-19

Kepada masyarakat luas, dr Fajri berpesan agar tidak usah mendengarkan hoaks. “Saya melihat sendiri laporan terkait vaksin ini untuk mendapatkan kajian ilmiahnya. Dari laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) maupun yang dari Brazil menunjukkan bahwa relatif aman dengan KIPI di bawah 1 persen, rendah sekali. Kemudian dari pengalaman teman lain yang sudah disuntik juga aman,” paparnya.

Reaksi alergi relatif kecil, di bawah satu persen, kecil sekali bila dibandingkan dengan yang tidak terkena KIPI. “Jangan kita terlalu pusing dengan kemungkinan yang kecil ini. Petugas medis juga sudah paham bagaimana mengatasi KIPI ini. Dalam proses vaksinasi, saya juga tadi dijelaskan terkait KIPI dan bagaimana meresponnya jika ada reaksi,” jelas dr Fajri.

Baca Juga: Simak, persiapan yang perlu dilakukan sebelum vaksin virus corona

Sebelum menerima suntikan vaksin COVID-19, dr. Fajri secara khusus mengosongkan jadwal. “Saya juga tidur cukup supaya reaksi imun yang terbentuk akan lebih bagus dan optimal. Kemudian untuk beberapa hari ke depan jangan terlalu capek, makan gizi seimbang, jangan begadang, jangan stres,” katanya.

Vaksin telah hadir untuk membantu upaya mengatasi pandemi COVID-19. Satu hal yang juga perlu dipahami vaksinasi ini butuh proses untuk mencapai proteksi maksimal. 

Semua lapisan masyarakat tetap harus disiplin protokol kesehatan 3M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Vaksin dan disiplin protokol kesehatan merupakan kombinasi tepat untuk melindungi diri dan melindungi negeri.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Kenali 3 efek yang bisa terjadi dalam tubuh usai disuntik vaksin virus corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×