Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tidak adanya reaksi lanjutan pada dr. fajri setelah divaksin COVID-19 juga dirasakan oleh dr. Inda Mutiara selaku Kepala Puskesmas Kramatjati. “Saya tidak merasakan reaksi yang tidak wajar. Tidak sakit saat disuntik dan sampai sekarang juga normal-normal saja,” jelasnya.
“Sebelumnya saya pikir akan terasa nyeri namun ternyata tidak terasa apa-apa,” tambah dr Inda.
Reaksi setelah vaksinasi menurut dr Fajri bisa berbeda-beda pada tiap orang. “Teman nakes lain ada yang mengalami demam, nyeri, lemas, ada yang jadi merasa lapar terus, hingga ngantuk. Reaksi ini wajar dan masuk dalam kategori ringan. Kalaupun ada demam itu wajar sebagai suatu reaksi dalam pembentukan imunitas dalam tubuh,” katanya.
Baca Juga: Moderna selidiki kemungkinan reaksi alergi atas vaksin Covid-19
Kepada masyarakat luas, dr Fajri berpesan agar tidak usah mendengarkan hoaks. “Saya melihat sendiri laporan terkait vaksin ini untuk mendapatkan kajian ilmiahnya. Dari laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) maupun yang dari Brazil menunjukkan bahwa relatif aman dengan KIPI di bawah 1 persen, rendah sekali. Kemudian dari pengalaman teman lain yang sudah disuntik juga aman,” paparnya.
Reaksi alergi relatif kecil, di bawah satu persen, kecil sekali bila dibandingkan dengan yang tidak terkena KIPI. “Jangan kita terlalu pusing dengan kemungkinan yang kecil ini. Petugas medis juga sudah paham bagaimana mengatasi KIPI ini. Dalam proses vaksinasi, saya juga tadi dijelaskan terkait KIPI dan bagaimana meresponnya jika ada reaksi,” jelas dr Fajri.
Baca Juga: Simak, persiapan yang perlu dilakukan sebelum vaksin virus corona