kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.420   4,00   0,02%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

Pasca vaksinasi corona Sinovac, ini reaksi yang banyak muncul di Indonesia


Jumat, 22 Januari 2021 / 04:48 WIB
Pasca vaksinasi corona Sinovac, ini reaksi yang banyak muncul di Indonesia
ILUSTRASI. Ada masyarakat yang masih meragukan dan menunjukkan ketakutan, khususnya terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). ANTARA FOTO/Feny Selly/foc.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan tujuan memulihkan kesehatan nasional akibat hantaman pandemi virus corona, Pemerintah telah berkomitmen memberikan vaksin Covid-19 secara gratis. 

Namun, Satgas Penanganan Covid-19 mengatakan, niat baik pemerintah ini masih saja menuai beberapa penolakan pada program vaksinasi Covid-19 ini. "Ada masyarakat yang masih meragukan dan menunjukkan ketakutan, khususnya terkait kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)," kata Satgas Penanganan Covid-19 dalam situs resminya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, dijelaskan bahwa KIPI adalah semua kejadian medik yang terjadi setelah imunisasi, menjadi perhatian, dan diduga berhubungan dengan imunisasi. 

Melansir situs Covid19.go.id, KIPI ada yang serius dan non serius. Yang serius adalah setiap kejadian medis setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, hingga kematian serta menimbulkan keresahan di masyarakat. Sementara yang non serius tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan si penerima vaksin.

Baca Juga: Komnas KIPI: Semua laporan KIPI vaksin corona bersifat ringan

Dr Muhammad Fajri Adda’I selaku dokter dan tim penanganan Covid-19 yang telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama mengatakan dirinya tidak merasakan reaksi yang aneh. 

“Biasa saja,” ujarnya dalam Dialog Produktif yang mengangkat tema KIPI: Kenali dan Atasi, diselenggarakan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (20/1).

Menurut dr Fajri, hingga saat ini memang masih ada yang meragukan dan mempertanyakan vaksin Covid-19 dan KIPI. 

Baca Juga: Selain tidak hamil, ini 8 syarat penerima vaksin Covid-19



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

×