kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Pandemi covid-19 tidak membuat Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) mengerem ekspansi


Jumat, 07 Mei 2021 / 09:25 WIB
Pandemi covid-19 tidak membuat Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) mengerem ekspansi

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Bisnis ritel yang sempoyongan terhantam pandemi covid-19 tidak membuat PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengerem ekspansi. Emiten pengelola jaringan Alfamart ini tetap akan melebarkan sayap bisnis sembari menggenjot tambahan gerai baru di tahun ini.

Merujuk pada Nielsen Retail Audit, market share Alfamart terhadap modern trade minimarket tumbuh 0,8% dari 29,7% pada 2019 menjadi 30,5% pada tahun lalu. Sedangkan untuk Alfamidi mengempit market share 5,1%. Secara grup, Alfamart dan Alfamidi menggenggam market share 35,6% pada 2020, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar 34,8%.

Direktur Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian menyampaikan, peningkatan tersebut tak lepas dari ekspansi Alfamart grup yang terus bergerak sepanjang tahun lalu. Per Desember 2020, total jumlah gerai regular dan franchise mencapai 17.538 gerai. Bertambah 1.405 dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jualan kopi lewat Alfa X dan Bean Spot, Sumber Alfaria (AMRT) akan tambah lini bisnis

Sebaran gerai Alfamart grup berada di Jawa (non-Jabodetabek) sebesar 37%, Jabodetabek 32%, dan luar Jawa 31%. "Selama lima tahun terakhir, porsi jumlah toko (ekspansi penambahan baru) yang ada di Jabodetabek beralih, terutama ke luar Jawa," kata Tomin dalam public expose yang digelar Kamis (6/5).

Pada tahun ini, AMRT terus melanjutkan ekspansi dengan membidik pembukaan gerai baru dengan kisaran 650 gerai hingga 850 gerai. Untuk mendukung target tersebut, AMRT akan mengucurkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,5 triliun - Rp 3 triliun, yang akan didanai dari kas internal.

Hingga Kuartal I-2021, capex yang sudah terserap sekitar Rp 700 miliar. Dengan dana tersebut, AMRT telah membuka lebih dari 250 gerai baru. "Capex untuk pembukaan toko dan juga perpanjangan sewa toko-toko yang akan berakhir," sambung Tomin.

Tak hanya di Indonesia, AMRT juga terus melebarkan sayap bisnis di Filipina. Tahun lalu, Alfamart masih bisa melakukan ekspansi sekitar 260 gerai. Pada tahun ini, ditargetkan akan ada tambahan 150-200 gerai baru. "Selama Q1-2021 kami sudah buka 32 toko. Total toko yang ada sekarang itu 1.044," jelas Tomin.

Mengenai target pendapatan, pada tahun ini AMRT membidik pertumbuhan yang moderat. Sebagai gambaran, pada tahun lalu AMRT mengempit pendapatan Rp 75,82 triliun atau tumbuh 3,95% dibandingkan tahun sebelumnya.

Alfa X dan Bean Spot

Tak hanya menambah gerai baru, AMRT juga bakal menjajal bisnis dengan format baru, yakni membuka gerai Alfa X dan coffee corner Bean Spot. Presiden Direktur AMRT Anggara Hans Prawira menjelaskan, Alfa X memiliki konsep minimatket modern yang dilengkapi dengan fasilitas tempat belajar atau bekerja alias coworking space, yang khususnya menyasar pasar generasi muda.

Namun, Hans memberikan catatan, konsep Alfa X ini digagas sebelum terjadinya pandemi covid-19. Dengan pertimbangan pandemi yang masih terjadi, AMRT pun akan terlebih dulu melihat perkembangan situasi. Oleh sebab itu, AMRT akan berhati-hati untuk melakukan ekspansi Alfa X.

"Kami hati-hati dalam pengembangan Alfa X, terlebih dalam situasi pandemi. Rencana awal cukup agresif, namun melihat situasi ini, mungkin tidak akan lebih dari 50 outlet. Kami lihat dulu model bisnisnya dan perkembangan pandemi seperti apa," jelas Hans.

Sedangkan untuk coffee corner Bean Spot, AMRT melihat ada potensi pasar dari tren industri kopi terutama fresh coffee yang semakin diminati. Bean Spot akan dikembangkan pada gerai-gerai Alfamart yang dinilai potensial. "Kurang lebih ada 1.500-2.000 outlet yang sampai saat ini kami lihat memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan (Bean Spot)," sebut Hans.

 

AMRT pun telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Salah satu keputusannya adalah penambahan modal lewat penerbitan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Sayangnya, Hans belum membeberkan detail pelaksanaan maupun dana yang diincar AMRT dari aksi right issue tersebut. Yang pasti, merujuk pada keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dana tersebut akan diguankan untuk berinvestasi pada perusahaan lain atau penyertaan saham pada perusahaan berbasis teknologi yang dapat bersinergi secara strategis dengan Sumber Alfaria untuk mendukung kegiatan usaha. 

Hans tidak membuka perusahaan teknologi mana yang dimaksud, maupun perusahaan mana yang sedang dijajaki AMRT. Yang pasti, AMRT masih menimbang peluang dalam eksplorasi dan penjajakan. "Terlalu dini untuk bicara (investasi ke mana). Yang pasti kita nggak akan ubah jalur menjadi perusahaan teknologi, tapi lebih kepada kerjasama strategis untuk memperkuat bisnis ritel kami," jelasnya.

Selain mengenai right issue, RUPS tersebut juga menyetujui adanya pembagian dividen final sebesar Rp 9,3 per saham.

Selanjutnya: Sumber Alfaria (AMRT) akan rights issue untuk investasi di perusahaan teknologi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×