kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Hulu Migas Pertamina Sepanjang Tahun 2021 Masih Meninggalkan Sejumlah Catatan


Rabu, 19 Januari 2022 / 06:55 WIB
Kinerja Hulu Migas Pertamina Sepanjang Tahun 2021 Masih Meninggalkan Sejumlah Catatan

Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sektor hulu migas Pertamina sepanjang 2021 masih meninggalkan sejumlah catatan.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, sejumlah faktor memang mempengaruhi lifting migas sepanjang tahun 2021 antara lain, entry point yang rendah di awal tahun serta dampak pandemi covid-19. Dampak pandemi covid-19 pun turut mempengaruhi jadwal sejumlah proyek yang berimbas pada target lifting tahun lalu.

"Ada beberapa proyek yang terpaksa mundur, Tangguh (Train III) dan Jambaran Tiung Biru membuat terganggunya capaian tersebut. Kemudian, dampak dari pandemi di 2020," ungkap Dwi dalam Konferensi Pers Kinerja Hulu Migas 2021, Senin (17/1).

Merujuk data SKK Migas, dari sejumlah anak usaha Pertamina, hanya ada sejumlah perusahaan yang mampu mencatatkan lifitng minyak melebihi target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Pertama, Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dengan lifting mencapai 24.931 Barel Oil Per Day (BOPD) atau setara 113,30% dari target sebesar 22.000 BOPD. Kedua, Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS) dengan raihan lifting sebesar 12.239 BOPD atau 102,80% dari target APBN 2021 sebesar 11.900 BOPD.

Baca Juga: Investasi Hulu Migas Ditargetkan mencapai US$ 13,2 Miliar Tahun Ini

Ketiga, melalui kerjasama operasi JOB Pertamina-Medco Tomori Ltd dengan lifting sebesar 6.947 BOPD atau 107,30% dari target sebesar 6.476 BOPD. Sementara itu, sisanya masih belum mencatatkan lifting di atas target APBN 2021. 

Pertamina Hulu Rokan (PHR) misalnya membukukan lifting 160.747 BOPD atau 97,40% dari target 165.000 BOPD. Selanjutnya, Pertamina EP dengan lifting 71.421 BOPD atau 84% dari target sebesar 85.000 BOPD.

Kemudian, Pertamina Hulu Energi ONWJ dengan lifting sebesar 27.128 BOPD atau 96,90% dari target 28.000 BOPD. Selain itu, Pertamina Hulu Energi Oses mencatatkan lifting sebanyak 24.346 BOPD atau setara 90,20% dari target sebesar 27.000 BOPD.

Adapun, Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) membukukan lifting sebesar 9.294 BOPD atau 88,50% dari target sebesar 10.500 BOPD.

Sementara itu, untuk sektor gas Pertamina melalui Pertamina Hulu Energi ONWJ sukses mencatatkan lifting sebesar 67 MMSCFD atau 107,70% dari target 62 MMSCFD. Sementara PHM membukukan lifting sebesar 481 MMSCFD atau setara 117,30% dari target sebesar 410 MMSCFD.

Adapun, Pertamina EP mencatatkan lifting gas sebesar 680 MMSCFD atau 97,10% dari target APBN 2021 sebesar 700 MMSCFD. Kemudian, Pertamina Hulu Energi Jambi Merang membukukan lifting gas sebesar 92 MMSCFD atau 96,50% dari target APBN 2021 sebesar 95 MMSCFD.

Dikonfirmasi terpisah, Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengungkapkan dampak pandemi covid-19 memang jadi salah satu kendala utama hulu migas sepanjang tahun lalu. Kondisi ini pun juga berlaku untuk Pertamina.

Julius memastikan, sejumlah arahan pun telah diberikan agar Pertamina dapat tetap menjaga kinerja sektor hulu untuk tahun ini. "Arahan (SKK Migas) yaitu mengintensifkan program kerja pemboran, workover dan well service. Serta melakukan langkah prediksi dan pencegahan yang bagus," ungkap Julius kepada Kontan, Selasa (18/1).

Baca Juga: Penerimaan Negara dari Hulu Migas Berkurang US$ 1,2 Miliar, Ini Penyebabnya

Julius memastikan, pada tahun 2022 SKK Migas secara umum memang menargetkan peningkatan kegiatan pengeboran sumur. Adapun, Blok Rokan bakal menjadi salah satu wilayah kerja dengan jumlah pengeboran sumur terbanyak untuk tahun ini.

Berkaca dari kondisi di tahun 2021, Julius menegaskan pihaknya juga mengupayakan adanya audit untuk maintenance tahun ini. Dengan demikian, bersama KKKS bisa dilakukan penilaian dan antisipasi yang lebih baik. Langkah ini dinilai dapat mengantisipasi terjadinya unplanned shutdown.

Sebelumnya, Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi (Subholding Upstream Pertamina) Arya Dwi Paramita mengungkapkan, sejumlah peningkatan rencana kerja telah disiapkan Pertamina. "Meliputi 813 sumur eksploitasi dan 586 workover terutama dari beberapa blok top producers Pertamina antara lain Rokan, Mahakam dan Pertamina EP," ungkap Arya, belum lama ini.

Selain itu, sejumlah proyek pun dicanangkan dapat segera onstream untuk tahun ini antara lain Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan (OPLL) PHSS, Jambaran Tiung Biru dan OPLL Sumatra Light Oil. Arya menambahkan, pihaknya juga siap mengakselerasi komitmen resource to production lewat pengeboran 29 sumur eksplorasi baik untuk aset domestik maupun internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

×