Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mengimbau masyarakat yang memiliki gejala seperti terjangkit Covid-19 untuk segera memeriksakan diri. Sebab, varian Omicron umumnya memiliki gejala ringan, akan tetapi tetap memiliki risiko berat bahkan memicu kematian.
"Walaupun gejala yang ditunjukkan umumnya ringan, tapi risiko untuk sakit berat bahkan kematian tetap ada," kata Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari Antara, pada Minggu (30/1/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Nadia untuk menjawab kecenderungan perilaku masyarakat yang bergejala, tetapi enggan melakukan tes di fasilitas kesehatan.
Gejala Omicron yang terasa ringan tersebut, lanjut Nadia, dapat berujung sakit berat bahkan kematian bila tidak segera dilakukan penanganan.
"Kita tetap mengimbau masyarakat untuk mengetahui lebih dini Omicron sehingga bisa mengisolasi diri dan menghindari gejala jadi berat," katanya.
Baca Juga: Kasus Naik 2.248%, Jokowi Minta Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka di 3 Provinsi Ini
Cegah Omicron dengan WFH
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyarankan pelaksanaan work from home atau bekerja dari rumah jika memang memungkinkan. Langkah ini perlu dilakukan untuk menghindari potensi tertular Covid-19 di tengah kenaikan kasus yang terus terjadi.
"Di kantor-kantor kalau tidak terlalu perlu, mau WFH lebih baik. Lebih less risky. Kalau kita mau lebih berhati-hati karena kasusnya naik itu (melakukan WFH) lebih baik," kata Budi dalam sesi tanya jawab secara virtual bersama media dan tenaga kesehatan pada Kamis (27/1/2022).
(Sumber: Kompas.com/Haryanti Puspa Sari, Artika Rachmi Farmita, Nadia Faradiba | Editor: Inten Esti Pratiwi, Bagus Santosa, Artika Rachmi Farmita, Nadia Faradiba)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gejala Varian Omicron dan Kapan Harus Melakukan Tes Covid-19?"
Penulis : Diva Lufiana Putri
Editor : Rizal Setyo Nugroho
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News