Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Meski kebanyakan kasus Omicron tidak menyebab gangguan pencernaan seperti varian Delta, akan tetapi ada beberapa kasus infeksi Omicron yang melibatkan gejala gangguan pencernaan seperti diare.
Selain itu, Anda juga harus waspada jika mengalami infeksi mata. Infeksi pada mata seperti mata merah dan gatal juga dapat menjadi gejala varian Omicron.
Meskipun menurut American Academy of Ophthalmology gejala ini sangat jarang terjadi.
Mengutip dari Express.co.uk, selain gejala penyerta diare dan infeksi mata, waspadai juga jika Anda mengalami ruam dan gatal pada kulit, khususnya kaki, jari, mulut, dan lidah.
Meski gejala tersebut tidak bisa dipastikan 100 persen gejala varian Omicron, namun ruam yang muncul pada kulit memang bisa sebagai tanda reaksi sistem imun terhadap infeksi virus.
Baca Juga: Sertifikat Vaksin Indonesia Diakui di Seluruh Dunia, Ini Cara Mengaksesnya
Gejala Omicron pada anak
Covid-19 varian Omicron juga dapat menyerang anak-anak. Gejala varian Omicron yang sering muncul pada anak adalah rasa lelah, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek dan bersin, demam, serta batuk.
Selain itu, terdapat pula beberapa gejala ringan yang mungkin menyertai infeksi Covid-19 pada anak seperti diare dan mual.
Ada juga gejala parah Omicron yang dapat menyerang anak antara lain sesak napas, bibir menjadi biru, dan kejang.
Gejala Omicron pada orang yang sudah vaksin Hampir semua pasien yang sudah mendapatkan dosis kedua vaksin menunjukkan gejala varian Omicron yang cukup ringan.
Gejala ringan yang dimaksud adalah sakit tenggorokan, batuk, pilek, serta mudah lelah. Bahkan, beberapa orang tidak menunjukkan gejala apapun.
Melansir dari Newsweek, tidak ada pasien Omicron yang mengalami kesulitan bernapas atau napas pendek. Gejalanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi tidak sampai menganggu seperti varian Covid-19 lain.
Gejala varian omicron ini berlaku sama untuk orang yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedtiga atau booster.