kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini Penyebab Target Lifting Migas Tahun 2021 Belum Sesuai Harapan


Kamis, 20 Januari 2022 / 08:45 WIB
Ini Penyebab Target Lifting Migas Tahun 2021 Belum Sesuai Harapan

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sepanjang 2021, Kementerian ESDM mencatatkan target lifting migas tidak mencapai target. Ada sejumlah faktor yang membuat lifiting migas di tahun lalu belum sesuai harapan. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Tutuka Ariadji memaparkan, di sepanjang 2021 lifting minyak mencapai 647,89 MBOPD (ribu barel per hari). Jika melihat data paparan Kementerian ESDM, realisasi lifting minyak ini di bawah target yang telah dicanangkan sebelumnya yakni sebesar 705 MBOPD. 

"Sedangkan untuk lifting gas bumi sebesar 981,98 MBOEPD atau 91,89% dari target. Di tahun 2021, realisasi ICP rata-rata sebesar US$ 68,47/barrel atau sekitar 151% dari target yang senilai US$ 45/barrel," jelasnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (19/1). 

Tutuka menjelaskan, target lifting migas tidak mencapai target lantaran rendahnya posisi awal atau low entry point pada tahun 2021. Kemudian terjadi unplanned shutdown atau penghentian sebagian atau seluruh fasilitas produksi. Di sisi lain juga terjadi proyek delay field onstream pada beberapa proyek.

Baca Juga: Menilik Kinerja Hulu Migas Pertamina Sepanjang Tahun 2021

Lantas untuk mengatasi hal tersebut, Tutuka mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya, melakukan percepatan optimasi fungsi lapangan eksisting, mempercepat rencana pengembangan  lapangan yang tertunda, memberikan insentif dan monetisasi undevelop discovery, menerapkan EOR pada lapangan berpotensi, dan peningkatan cadangan produksi migas nasional dengan kegiatan eksplorasi dengan program kerja pasti untuk menemukan prospek. 

"Di samping itu kami juga melakukan upaya percepatan proses perizinan dan peningkatkan instansi terkait untuk mempercepat permasalahan di lapangan," ujarnya. 

Pada tahun lalu, Kementerian ESDM mencatatkan penerimaan negara atau  Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) SDA mencapai Rp 97,98 triliun atau melampaui target yang sebesar Rp 74,99 triliun. Selain itu, PNBP lainnya (DMO Minyak) senilai Rp 5,21 triliun. Jika ditotal PNBP Migas di sepanjang 2021 senilai Rp 103,19 triliun. Tutuka mengatakan, peningkatan ini karena terjadi peningkatan ICP dan terjadinya stabilitas harga minyak dunia. 

Mengenai target di 2022, Tutuka menjelaskan berdasarkan haril rapat dengan Komisi VII DPR, target lfiting minyak dipatok sebesar 703 MBOPD, lifting gas bumi 1.036 MBOEPD dengan ICP rata-rata US$ 63/barrel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×