Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping telah meminta auditor negaranya untuk membuat para pejabat merasa seolah-olah mereka diikuti oleh bayangan.
Mengutip South China Morning Post, arahan tersebut disampaikan Xi dalam pidatonya pada pertemuan dengan Komisi Audit Pusat pada bulan Mei.
Pidato yang sebelumnya dirahasiakan ini diterbitkan di Qiushi, jurnal teori terkemuka Partai Komunis, pada hari Selasa (31/10/2023).
Dalam pidatonya, Xi mengatakan kepada para auditor bahwa mereka harus memenuhi tanggung jawab mereka dengan memastikan tidak ada titik buta dalam pekerjaan mereka dan kebijakan partai dilaksanakan sebagaimana mestinya.
“Sasaran audit harus merasa bahwa auditor mengikuti para pejabat seperti bayangan, dan mereka merasa ada seseorang yang mengawasi mereka setiap saat,” katanya.
Dengan kata lain, Xi menekankan perlunya pengawasan ketat terhadap semua unit yang mengelola dana publik dan badan usaha milik negara.
Ia juga mendesak mereka untuk memberikan perhatian lebih besar pada pekerjaan yang mendukung pembangunan berkualitas tinggi dan pelaksanaan kekuasaan serta menjaga lapangan kerja dan harga tetap stabil.
Baca Juga: Manila: China yang Menyusup ke Perairan Filipina Secara Ilegal
"Audit juga akan digunakan untuk memberi penghargaan atau hukuman kepada pejabat," tambahnya.
Kantor Audit Nasional (NAO) China telah beroperasi sejak tahun 1983 dan merayakan hari jadinya yang ke-40 pada tahun ini.
Dalam pidato Xi, dia mengatakan unit tersebut telah memainkan peran penting dalam mendorong pelaksanaan perintah partai, menjaga ketertiban ekonomi dan dalam memerangi korupsi.
Xi juga membentuk komisi audit untuk memperkuat kontrol partai atas kebijakan dan pelaksanaannya selama masa jabatan keduanya sebagai presiden.
Baca Juga: Amerika dan China Akan Menggelar Perundingan Pengendalian Senjata Nuklir
Pemberantasan korupsi
Melansir The Telegraph, Xi telah menempatkan prioritasnya pada pemberantasan korupsi sejak ia berkuasa pada tahun 2012. Dia mendapatkan dukungan atas upayanya memberantas korupsi dari badan-badan publik.
Saat ia memperingati satu dekade kepemimpinannya pada tahun lalu, media pemerintah melaporkan kemenangan luar biasa dalam pemberantasan korupsi setelah pengawas anti-korupsi menyelidiki 4,39 juta kasus dan menghukum sekitar 4,7 juta orang.
Xi memberikan penilaian yang lebih bijaksana pada bulan Desember lalu, ketika dia mengatakan bahwa pekerjaan tersebut masih jauh dari selesai.
Xi kemudian berjanji bahwa pemerintah akan mengambil tindakan yang lebih ketat “dalam jangka panjang” untuk mencegah masalah ini terulang kembali.
Selama beberapa bulan terakhir, beberapa tokoh penting telah menghilang dari kehidupan publik. Beberapa di antaranya diduga terjebak dalam penyelidikan anti-korupsi ketika Xi menerapkan disiplin partai yang ketat terhadap para elit China.
Baca Juga: China Berikan Penghormatan Terakhir untuk Mantan Perdana Menteri Li Keqiang
Baru-baru ini, tuduhan yang belum terkonfirmasi beredar seputar Jenderal Li Shangfu, menteri pertahanan yang dipecat, di mana ada laporan yang menunjukkan bahwa dia sedang diselidiki terkait pengadaan peralatan militer.
Pemecatan Jenderal Li terjadi setelah pemecatan Qin Gang, menteri luar negeri, dan perombakan pimpinan militer Tiongkok sebelumnya.
Pada waktu itu, Xi memecat dua jenderal yang mengawasi persenjataan nuklir dan rudal negara tersebut. Ini menjadi tindakan yang memperkuat perasaan bahwa bahkan para petinggi China berada di bawah pengawasan terus-menerus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News