Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Pengusaha yang telah malang melintang di sektor energi, media, keuangan, dan teknologi meyakini bahwa proses inbreng saham Pegadaian dan PNM terhadap BRI sudah tepat. Kinerja PNM dan Pegadaian diproyeksikan Arsjad semakin prima.
Apalagi, BRI memiliki akses pendanaan dan infrastruktur jaringan yang kuat. Di sisi lain, Pegadaian dan PNM memiliki konsep bisnis yang unik dan bisa semakin berkembang dengan sokongan induk usaha.
Ia mencontohkan perusahaan negara lainnya, yaitu PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil membentuk holding dan saling memperkuat satu sama lainnya. Bahkan, dengan adanya holding akan semakin tercipta efisiensi.
Hal ini selain akan berpengaruh terhadap kinerja perseroan yang semakin positif, juga dapat memberikan manfaat lebih kepada pelaku usaha ultra mikro karena biaya pelayanan yang semakin murah.
Arsjad menambahkan, pengintegrasian ekosistem BUMN UMi diharapkan dapat mempercepat upaya pemulihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan usaha ultra mikro di Indonesia yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Mengingat, sektor UMKM dan ultra mikro merupakan penopang ekonomi nasional.
Selanjutnya: Bank Mandiri kucurkan pinjaman valas ke Kapuas Prima Coal (ZINC) US$ 96 juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News