Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Penny mengatakan, uji klinik tersebut dilakukan untuk jenis vaksin berbeda yang digunakan dalam vaksin pertama dan kedua atau heterologus.
"Sedang berproses uji klinik yang dilakukan oleh Balitbang Kementerian Kesehatan untuk Vaksin booster heterologus atau dengan vaksin yang berbeda (dari) vaksin primer 2 dosis pertama, yaitu dengan Vaksin Sinovac, Pfizer, dan AstraZeneca," kata Penny saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
"Juga sedang berproses uji klinik untuk vaksin booster dengan Sinopharm," sambungnya.
Penny juga mengatakan, sejumlah merek vaksin Covid-19 sedang proses registrasi di BPOM untuk menjadi vaksin booster sejenis (homologus).
Ia mengatakan, registrasi tersebut menggunakan hasil uji klinik dari negara lain.
Baca Juga: Menkes Sebut Pemberian Vaksin Booster Moderna dan Pfizer Tengah Dalam Penelitian
"Dengan menggunakan hasil uji klinik dari negara lain untuk vaksin booster homologus sedang berproses registrasi untuk Vaksin Pfizer, Sinovac, AstraZeneca, dan vaksin booster heterologus Sinovac dengan booster Zivivax," ujarnya.
Lebih lanjut, Penny mengatakan, jika uji klinik vaksin booster dengan vaksin sejenis dan jenis berbeda ini menunjukkan hasil yang baik, BPOM pasti segera mengeluarkan izin penggunaan darurat.
"Jika hasilnya baik akan mendapat izin EUA untuk booster. Semua masih berproses," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini 5 Merek Vaksin Covid-19 yang Sedang Proses Registrasi sebagai Vaksin Booster di BPOM"
Penulis : Haryanti Puspa Sari
Editor : Dani Prabowo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News