Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .
Heinrich yang juga sebagai bos PT Investasi Digital Nusantara alias Bizhare bilang pihaknya juga selalu berinovasi terhadap produk yang saat ini dimiliki. Menurutnya, hal tersebut ia lakukan agar tetap menjadi pemimpin pasar di industri ini.
“Bizhare sendiri sebagai pemimpin pasar di Industri Securities Crowdfunding, terus berinovasi menghadirkan produk layanan baru seperti Sukuk, yang sangat diminati oleh masyarakat untuk menjawab kebutuhan investor dan UMKM yang sangat variatif,” ujarnya.
Di 2022, Bizhare sudah membuka pendanaan efek baik itu saham dan sukuk untuk lebih dari 10 Penerbit UKM dengan 3 diantaranya merupakan penawaran jenis sukuk.
Adapun, proyek yang didanai mulai dari bisnis kuliner, proyek tambang, startup hingga agrikultur dengan total pendanaan senilai Rp 20,81 miliar dengan Rp 11,21 miliar-nya berupa sukuk. “Bizhare telah memiliki hampir 150 ribu pengguna di seluruh Indonesia. Dan lebih dari 50% melakukan investasi berulang di berbagai bisnis yang dibuka melalui Bizhare,” imbuhnya.
Baca Juga: Hingga Februari 2022, Industri Securities Crowdfunding Himpun Dana Rp 437 Miliar
Sementara itu, PT Crowddana Teknologi Indonusa atau CrowdDana pun mengungkapkan bahwa pihaknya tetap akan mengembangkan produk dan layanan yang dimiliki untuk tetap menarik pengguna yang saat ini sudah mencapai 90 ribu pengguna.
“Sudah mencapai 90 ribu pengguna dan sekitar 20% yang repeat invest,” ujar Co-Founder sekaligus Chief Product & Marketing Officer CrowdDana Stevanus Iskandar Halim.
Adapun, di kuartal pertama 2022 ini, CrowdDana telah mencapai nilai penerbitan sekitar Rp 5 miliar untuk penerbitan saham. Tahun ini, perusahaan ??menargetkan bisa memiliki penerbit mencapai 9 penerbit dengan total investasi Rp 17 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News