kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri Securities Crowdfunding Ketambahan Pemain Baru


Senin, 07 Maret 2022 / 07:25 WIB
Industri Securities Crowdfunding Ketambahan Pemain Baru

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah beragamnya pilihan investasi pada era ekonomi digital seperti saat ini, peluang industri securities crowdfunding (SCF) pun masih terbuka lebar. Jumlah pemainnya dinilai masih akan terus bertambah untuk meramaikan industri ini.

Terbaru, ada PT Likuid Jaya Pratama, pemilik platform Eku.id yang mengantongi izin resmi dari OJK berdasarkan keputusan nomor KEP-11 /D.04/2021 pada 9 Februari 2022. Dengan demikian, Jumlah penyelenggara yang saat ini terdaftar di OJK sebanyak 8 platform, antara lain Eku.id, Santara, Bizhare, Crowdana, LandX, Dana Saham, SHAFIQ, dan FundEx.

Wakil Ketua Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) Heinrich Vincent pun mengungkapkan bahwa hadirnya platform SCF baru yang semakin banyak mendapatkan izin dari OJK akan membantu kebutuhan pendanaan untuk UMKM yang memiliki pangsa pasar besar, karena menurutnya, lebih dari 50% dari 60 Juta UMKM di Indonesia terkendala permodalan.  

Baca Juga: Platform Securities Crowdfunding yang Merilis Produk Investasi Saham Startup Edutech

Seperti diketahui, ALUDI mencatat sepanjang 2021 total penyaluran dana kepada penerbit UMKM meningkat lebih dari 115,48% mencapai lebih dari Rp 412 miliar. Total penerbitan mencapai 192 penerbit, naik dari 2020 yang hanya sekitar 129 penerbit.

“Semakin banyak platform SCF berarti semakin mudah melakukan edukasi kepada masyarakat dan memperbesar potensi pendanaan yang bisa disalurkan kepada pelaku bisnis UKM di seluruh Indonesia,” ujar Heinrich.

Adapun, dengan jumlah pemain yang bertambah, Heinrich pun mengungkapkan bahwa setiap pemain SCF perlu meningkatkan kualitas layanan untuk mempertahankan pangsa pasar yang telah dimiliki.



TERBARU

×