Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi syariah tetap merekah selama pandemi. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kontribusi bruto sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 17,34 triliun, atau naik 3,83% yoy.
"Pendapatan kontribusi bruto industri syariah dibukukan meningkat pada akhir triwulan empat. Ini menunjukkan bahwa optimisme industri syariah untuk mendulang pendapatan kontribusi tetap terwujud dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian," kata Direktur Eksekutif AASI Erwin Noekman dalam paparan kinerja asuransi syariah 2020, Senin (15/2).
Adapun peningkatan tersebut disumbang dari bisnis asuransi jiwa syariah. Sebab, kontribusi bruto asuransi jiwa syariah mencapai Rp 14,84 triliun, naik 6,60% yoy. Secara industri, asuransi ini berkontribusi 85,58% pendapatan bruto.
Baca Juga: Kurang likuid, begini rekomendasi saham-saham emiten asuransi
Dengan realisasi itu, ia memproyeksi pertumbuhan kontribusi bruto bisa capai 10% tahun ini. Pertumbuhan itu akan didorong sejumlah faktor, diantaranya tren kenaikan bisnis asuransi jiwa syariah yang berkontribusi besar secara industri.
"Selanjutnya, didukung keberpihakan pemerintah terkait arah pengembangan ekonomi syariah serta kebijakan cipta kerja karena spin off asuransi syariah akan mendorong rekrutmen karyawan di perusahaan baru," jelas dia.
Sejumlah pemain juga mencatatkan kinerja positif. Misalnya saja, aset unit syariah PT BNI Life Insurance (BNI Life) tumbuh 17,24% di 2020. Sementara pengelolaan dana tabarru tumbuh 162% dan laba juga meningkat 61%.
Hal ini dibarengi pertumbuhan kinerja solvabilitas. Terlihat dari RBC dana perusahaan mencapai 5807%. Sedangkan RBC dana tabarru sebesar 136,56%. Dengan begitu, solvabilitas unit syariah BNI Life dinilai sangat kuat dan di atas ketentuan regulasi sebesar 120%.
Baca Juga: Siap ekspansi, BTN bakal bentuk tiga anak usaha hingga tahun 2022
"Industri jasa keuangan syariah merupakan salah satu industri yang memiliki daya tahan terhadap dampak pandemi. Penetrasi dan ekosistem ekonomi syariah memberikan peluang yang sangat besar untuk perkembangan industri asuransi syariah," terang Direktur Bisnis BNI Life Neny Asriany.
Sementara pemain lain, seperti PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia meluncurkan platform Akuberbagi.com pada Januari lalu untuk optimalkan kinerja syariah. Platform berbasis syariah ini dapat memudahkan masyarakat untuk saling membantu dengan berdonasi atau wakaf sekaligus mendapatkan proteksi asuransi.
Melalui konsep Warisan Kebaikan, masyarakat bisa dengan mudah mempersiapkan perlindungan dan berbagi kebaikan yang manfaatnya dapat dirasakan tidak hanya untuk keluarga namun juga untuk mereka yang membutuhkan melalui para mitra Akuberbagi.com.
“Platform ini menjadi pipa saluran digital untuk saling berbagi dan masyarakat tinggal memanfaatkan platform ini dengan sangat mudah, murah dan cepat," ungkap CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman.
Baca Juga: BPJS Kesehatan klaim angka kepuasan peserta program JKN-KIS naik di tahun lalu
Pada platform ini, nasabah dapat berbagi kepada sesama melalui konsep wakaf yang sangat terjangkau, dengan kontribusi Rp 60.000 per bulan atau Rp 2.000 per hari. Wakaf yang umum dikenal masyarakat adalah berupa lahan ataupun dalam bentuk donasi aset lainnya.
Konsep wakaf tanpa harus menunggu lama untuk memiliki aset tertentu. Dengan pembayaran kontribusi hanya selama 5 tahun, nasabah bisa terlindungi seumur hidup dengan metode pembayaran yang mudah dan aman melalui e-wallet; Go Pay, OVO, DANA serta auto debet kartu kredit.
Periode pembayaran kontribusi sangat fleksibel bisa disesuaikan dengan keinginan nasabah, baik secara bulanan, kuartal, semester, maupun tahunan. Peserta pun bisa menyesuaikan sendiri nilai perlindungan, baik dari nilai wakaf sampai kepada siapa saja wakaf itu akan disalurkan.
Selanjutnya: Pengamat: Edukasi nasabah dorong penjualan unitlink
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News