kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,36   -2,66   -0.30%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Deviden BUMN Ditargetkan Naik, Begini Respons Bank Pelat Merah


Senin, 13 Juni 2022 / 08:00 WIB
Deviden BUMN Ditargetkan Naik, Begini Respons Bank Pelat Merah

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mempertahankan target pertumbuhan kredit pada 2022 mencapai 7%-10% tahun ini. Adapun di kuartal I 2022, capaiannya sudah tumbuh 5,8%. 

“Akselerasi kinerja ini akan didukung oleh rencana penyaluran kredit yang lebih kuat dan berkualitas di semua segmen, serta tren positif ekonomi makro seperti kegiatan ekonomi yang lebih terbuka, dan harga komoditas yang kuat,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar baru-baru ini.

BNI melihat likuiditas saat ini memang masih longgar dan cost of fund masih rendah. Apabila suku bunga acuan dari BI mengalami kenaikan, BNI menargetkan tetap menjaga NIM pada kisaran 4.6%-4.8%

Adapun strategi untuk mencapai target itu dengan mengoptimalisasi yield melalui ekspansi kredit dan penyesuaian suku bunga secara selektif, peningkatan eksposur pada pembiayaan konsumer dimana yield dari konsumer dinilai cukup atraktif, fokus ekspansi dana pihak ketiga khususnya untuk dana murah sehingga dapat menekan cost of fund, dan memperbaiki kualitas aset.

Kuartal I 2022, BNI telah meraup laba bersih Rp 3,96 triliun, tumbuh 63,2% YoY.

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus melihat, prospek saham perbankan masih sangat positif sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional yang terus berlanjut.

"Fundamental ekonomi yang kian membaik jadi faktor pendukung pertumbuhan kredit dan ini merupakan sentimen positif terhadap aktivitas bisnis bank," kata Nico.

Dia bilang, hampir seluruh bank mencatat kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun ini. Bahkan, bank digital yang sudah memiliki ekosistem bisnis juga sudah mencatat perbaikan kinerja.

Oleh karena itu, Nico masih merekomendasikan beli untuk saham BBCA dengan target harga Rp 8.359, BMRI dengan target harga Rp 9.169, BBRI dengan target harga 5.199, BBNI dengan target harga Rp 9.192 dan BBTN dengan target harga Rp 2.206.

Namun, potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI)  ke depan diperkirakan akan memberikan dampak tekanan terhadap saham perbankan jangka pendek. Hanya saja kenaikan suku bunga itu biasanya cuma menyebabkan culture shock sesaat saja dan akan pulih baik jangka menengah maupun panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×