kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Deviden BUMN Ditargetkan Naik, Begini Respons Bank Pelat Merah


Senin, 13 Juni 2022 / 08:00 WIB
Deviden BUMN Ditargetkan Naik, Begini Respons Bank Pelat Merah

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

PT Bank Mandiri Tbk akan terus melanjutkan strategi untuk mendorong tingkat profitabilitasnya. Untuk mendorong perolehan laba, bank pelat merah ini akan menjaga biaya dana di level yang rendah. 

Sigit Prastowo, Direktur Keuangan Bank Mandiri mengatakan, untuk mempertahankan biaya dana atau cost of fund tetap rendah, perseroan akan meningkatkan peran Livin dan Kopra untuk mendorong dana murah. 

"Ke depannya, Bank Mandiri akan melanjutkan strategi yang telah dilakukan antara lain dengan menjaga cost of fund di level rendah," kata Sigit.

Pada kuartal I 2022, Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih Rp 10 triliun atau tumbuh 70% secara year on year (yoy). 

Kemampuan Bank Mandiri mencetak laba semakin tinggi setelah sempat tertekan dalam di awal-awal pandemi Covid-19. Itu tercermin dari Return in Equity (RoE) atau perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Perbankan ke Sektor Pariwisata Mulai Menggeliat

RoE bank ini kuartal I-2022 mencapai 18,11%, naik 6,25% dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat 11,86%. Ini menjadi RoE bank tertinggi di Tanah Air.

Sigit mengatakan, kenaikan ROE ditopang oleh beberapa faktor sebagai hasil dari implementasi strategi yang berkelanjutan. Pada Kuartal I 2022, pendapatan bunga bersih (NII) Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai Rp 20,5  triliun atau naik 17,1% yoy. Itu sejalan dengan kredit yang tumbuh 8,9% yoy dan biaya dana yang turun 64 basis poin (bps) ke level 1,35%. 

"Penurunan cost of fund ini terjadi karena keberhasilan Bank Mandiri untuk meningkatkan CASA ratio secara signifikan yang didukung oleh Livin’ dan Kopra menjadi 75% (bank only). Secara konsolidasi NIM Bank Mandiri juga tumbuh sebesar 21 bps menjadi 5,31%," tambah Sigit. 

Selain itu, lanjutnya, Bank Mandiri juga mampu mempertahankan efektivitas biaya operasional, tercermin dari cost to income ratio (CIR) sebesar 40,9% atau turun 478 bps secara yoy. 

Bank Mandiri terus memperbaiki kualitas aset dengan NPL yang menunjukkan perbaikan dari 3,15% di Kuartal I 2021 menjadi 2,66% di Kuartal I 2022 sehingga dapat menghemat CKPN. Cost of Credit (CoC) Bank Mandiri juga turun membaik dari 2,27% di Kuartal I 2021 menjadi 1,57% di Kuartal I 2022.  "Beberapa faktor itulah yang membawa Bank Mandiri dapat membukukan laba bersih hingga Rp 10 triliun pada Kuartal I 2022,"kata Sigit. 



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×